7 Terduga Teroris Ditangkap, Potensi Ancaman Tetap Tinggi

Presiden Jokowi menegaskan tidak ada ruang sekecil apapun bagi gerakan terorisme di Indonesia.
Tia Asmara & Kusumasari Ayuningtyas
2016.12.12
Jakarta & Klaten
161212_ID_arrests_1000.jpg Polisi mengamankan penggeledahan rumah MNS di Solo, Jawa Tengah, 11 Desember 2016.
Kusumasari Ayuningtyas/BeritaBenar

Kendati polisi terus menangkap para terduga teroris dan mencegah terjadinya serangan teror, kalangan pengamat memperingatkan potensi ancaman tetap tinggi seiring makin berkembangnya pengaruh Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) di Asia Tenggara.

Pakar terorisme dan keamanan dari Institute For Security and Strategic Studies, Khairul Fahmi, mengatakan kompetisi ISIS di Asia Tenggara akan memicu aktivitas jaringan teror di sejumlah negara, termasuk Indonesia.

“ASEAN dilirik ISIS sebagai kawasan persiapan untuk menghadapi yang dianggap sebagai musuh-musuhnya. Selama masih ada pengaruh ISIS, aksi teror pasti berlanjut. Ini yang disebut ancaman nyata,” katanya kepada BeritaBenar di Jakarta, Senin, 12 Desember 2016.

Fahmi diminta tanggapan menyusul penangkapan tujuh terduga teroris akhir pekan lalu dan rencana ISIS yang mengincar Filipina Selatan untuk dijadikan markas jaringan itu.

Kelompok teror yang ditangkap sejak Sabtu lalu, sebut polisi, berencana melakukan aksi bom bunuh diri di Istana Kepresidenan ketika pergantian pasukan pengamanan presiden (Paspampres), Minggu, 11 Desember 2016.

Menurut Fahmi, ISIS terus merekrut pendukungnya di Indonesia. Perekrutan dilakukan melalui komunikasi media sosial.

“Faktor kebencian, diskriminasi, dan kemiskinan masih ada di sekeliling kita. Ini yang melahirkan terorisme,” katanya.

Dia menyebutkan, pengaruh Bahrun Naim di kalangan jaringan teror di Indonesia nyata dengan membentuk sel-sel kecil. Bahrum adalah tokoh ISIS asal Indonesia di Suriah yang menurut polisi, sebagai aktor intelektual serangan teror di Jakarta, Januari lalu.

“Mereka bergerak underground, yang penting eksis, dan mengganggu keamanan,” kata Fahmi.

Pengamat terorisme dari Universitas Indonesia, Ridlwan Habib, menyebutkan, selama Bahrun dianggap center of gravity terror masih ada, potensi teror terus berlanjut.

“Saya menduga aksi teror akan semakin banyak,” katanya kepada BeritaBenar.

Menurutnya, ISIS sedang berkompetisi untuk menunjukkan eksistensi di Asia Tenggara dengan saling mencari pengaruh, seiring makin terjepit di kawasan Timur Tengah.

“Mereka diperintahkan untuk berlomba-lomba berbuat kebajikan menurut versi teroris yaitu membuat bom, merancang bom, dan menentukan target untuk disasar,” ujarnya.

Ia menyarankan agar pemerintah segera menyusun rencana untuk menangkap Bahrun.

“Apakah ditangkap, dikirim tim pembunuh, atau bagaimana. Bisa juga kerjasama dengan MI6, CIA atau intelijen negara lain. Kalau ditunggu mati dalam perang, lama sekali dan sangat beresiko untuk Indonesia,” ujar Ridlwan.

Tujuh ditangkap

Kabag Mitra Biro Penmas Divhumas Polri, Kombes Pol Awi Setiyono, menyatakan pada Sabtu lalu, Densus 88 Mabes Polri menangkap dua terduga teroris – MNS dan AS –  serta perempuan berinisial DYN, di daerah Bekasi, Jawa Barat.

Beberapa saat kemudian, polisi menangkap satu pria berinisial S alias AI di Karangayar, Jawa Tengah.

DYN diduga akan dijadikan “pengantin” – sebutan jaringan teror bagi pelaku bom bunuh. Saat dia ditangkap, polisi menyita bom panci (rice cooker bomb) yang siap meledak.

“Bomnya sudah diledakkan saat itu oleh tim Gegana. Daya ledaknya juga high explosive sekitar radius 300 meter,” jelas Awi.

Polisi menemukan surat wasiat ditulis DYN untuk kedua orang tuanya yang berisi kalau dia siap melakukan amaliyah (tindakan teror bunuh diri).

“Peran MNS adalah membuat sel kecil dan ikut merakit bom. Ia juga menerima kiriman dana dari Bahrun Naim untuk mengantar bom dari Jakarta ke Solo,” kata Awi.

Peran AS adalah mengantar bom dari Solo ke Jakarta dan menyerahkan ke DYN. Ia juga akan mengantar DYN ke dekat objek vital yang akan diledakkan.

Sedangkan S alias AI yang ditangkap di Karangayar diduga berperan sebagai perakit bom bersama MNS. Bom rakitan itu kemudian dibawa MNS ke Bekasi.

Sehari kemudian, polisi menangkap lagi tiga terduga teroris di tiga lokasi terpisah di Jawa Timur Jawa Tengah. Mereka adalah KF, AMP yang merupakan istri MNS, dan W.

“Peran mereka ikut serta membantu,” ujar Awi.

Hari Minggu tim Densus 88 menggeledah rumah MNS di Solo dan rumah AS di Sukoharjo, Jawa Tengah. Polisi juga sempat membawa istri MNS berinisial AMP untuk dimintai keterangan.

Kakak AMP, Yulianto, mengaku terkejut ketika tiba-tiba banyak polisi datang ke rumah untuk menjemput adiknya yang dinikahi MNS, dua tahun lalu. Keluarga dan AMP, kata Yulianto, tak tahu kalau MNS telah ditangkap Densus 88 di Bekasi.

“Kami sama sekali tidak tahu dia terlibat jaringan teroris, bahkan istrinya juga tidak tahu perilaku suaminya karena dia memang tertutup dan jarang bergaul,” ujar Yulianto.

Sementara sehubungan dengan AS, seorang warga mengaku ia selama ini dikenal sebagai pendakwah yang aktif mengisi pengajian di masjid setempat.

“Dia salah satu takmir masjid di sini, tapi tak pernah ada kegiatan menyimpang apalagi terkait merakit bom,” ujar warga tersebut.

Peran masyarakat

Presiden Joko “Jokowi” Widodo mengajak seluruh masyarakat agar berperan aktif dalam memerangi terorisme untuk mengecilkan peluang terjadinya kejahatan tersebut.

"Tanpa dukungan seluruh lapisan masyarakat sulit rasanya kita melawan terorisme, tidak ada ruang sekecil apapun di negara kita Indonesia ini untuk geraknya terorisme," katanya, Minggu.

Menjawab wartawan terkait Istana Kepresidenan yang jadi target utama aksi bom bunuh diri, dia menyebutkan terorisme bisa terjadi di mana saja dan sudah menjadi tanggung jawab semua pihak untuk memeranginya.

"Yang namanya teroris itu tidak melihat, semuanya, masjid pernah, gereja pernah, hotel pernah, kedutaan pernah, jalan raya pernah. Oleh sebab itu pemerintah dan rakyat, Polri, kita harus terus perangi," imbuh Jokowi.

Komentar

Silakan memberikan komentar Anda dalam bentuk teks. Komentar akan mendapat persetujuan Moderator dan mungkin akan diedit disesuaikan dengan Ketentuan Penggunaan. BeritaBenar. Komentar tidak akan terlihat langsung pada waktu yang sama. BeritaBenar tidak bertanggung jawab terhadap isi komentar Anda. Dalam menulis komentar harap menghargai pandangan orang lain dan berdasarkan pada fakta.