Dengan tambahan dukungan PKS, Anies kantongi ambang batas pencalonan presiden

Sebuah survei terbaru sebut Anies Baswedan raih elektabilitas tertinggi sebagai capres ungguli Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto.
Pizaro Gozali Idrus
2023.02.23
Jakarta
Dengan tambahan dukungan PKS, Anies kantongi ambang batas pencalonan presiden Mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyampaikan pidato usai deklarasi resmi calon presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) terhadap dirinya di Kantor Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PKS, Jakarta Selatan pada Kamis 23 Februari 2023.
[Foto: DPP PKS]

Partai Keadilan Sejahtera (PKS) pada Kamis (23/2) resmi mengusung Anies Rasyid Baswedan sebagai calon presiden pada Pemilihan Presiden 2024, menyusul Partai Nasional Demokrat (NasDem) dan Partai Demokrat, yang memuluskan jalan mantan gubernur Jakarta itu sebagai kandidat presiden dengan dipenuhinya ambang batas jumlah kursi dukungan di DPR yaitu 20 persen.

"Proses Musyawarah Majelis Syuro yang ke-8 pada hari ini, alhamdulillah, pembahasan itu mengerucut bahwasannya sosok yang dimaksud pada Musyawarah Majelis Syuro yang ke-7 itu jatuh pada Anies Rasyid Baswedan," ucap Presiden PKS Ahmad Syaikhu mengumumkan secara resmi pencalonan Anies, di Kantor DPP PKS di Jakarta pada Kamis.

Syaikhu menyebut ada tiga kriteria untuk mendapat dukungan partainya, yaitu “nasional religius, simbol perubahan, dan punya peluang menang besar.”

"Anies Rasyid Baswedan adalah sosok pemimpin yang memiliki rekam jejak yang mumpuni, dan menjadi simbol perubahan bagi kemajuan pembangunan dan itu sudah dibuktikan ketika membangun daerah istimewa, DKI Jakarta," tutur Syaikhu terhadap mantan gubernur Jakarta periode 2017-2022 itu.

PKS yang merupakan partai Islam konservatif sebelumnya juga telah mendukung Anies sebagai calon Gubernur DKI Jakarta dalam pemilihan kepala daerah (pilkada) pada 2017 yang sarat diwarnai isu rasial yang membawanya sebagai pemenang mengalahkan petahana Gubernur Basuki “Ahok” Tjahja Purnama.

Dalam Pilkada itu, Anies mencari dan mendapatkan dukungan dari gerakan Islam konservatif, kelompok yang mengkampenyakan larangan memilih pemimpin yang bukan Muslim. Gerakan tersebut berhasil menuntut Ahok yang beragama Kristen dan keturunan Tionghoa - warga minoritas di Indonesia, untuk diadili dan akhirnya dipenjara dua tahun karena ucapannya -yang telah dipolitisir oleh pihak lain- dinilai melecehkan Islam.

Dalam konferensi pers di DPP PKS, Anies, yang sebelumnya sempat menjabat sebagai Menteri Pendidikan dalam kabinet Presiden Joko “Jokowi” Widodo sebelum dicopot dari jabatan tersebut pada 2016, berterima kasih atas dukungan PKS.

"Ini sebuah amanah besar yang kami emban dengan teguh dan siap bekerja keras bersama dengan partai-partai pengusung untuk membawa perubahan bagi Indonesia," ucap Anies.

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, dan Anies merupakan tiga tokoh yang memiliki elektabilitas tertinggi sebagai calon presiden dalam beberapa kali survei Litbang Kompas.

Sementara itu, survei terbaru Voxpol Center Research and Consulting pada Selasa menunjukkan Anies meraih elektabilitas tertinggi sebagai calon presiden dengan raihan 23,6 persen, disusul Ganjar 22 persen, dan Prabowo 18,6 persen.

Jubir Anies Baswedan Hendri Satrio, menginformasikan Koalisi Perubahan yang terdiri dari PKS, Nasdem dan Demokrat akan melakukan deklarasi bersama pencalonan Anies.

“Kalau Partai NasDem, Demokrat, dan PKS sudah deklarasi sendiri-sendiri. Nanti akan ada deklarasi bersama untuk memperkuat dukungan masing-masing partai sampai nanti pendaftaran resmi dari KPU dibuka,” ujar Hendri Satrio kepada BenarNews tanpa merinci lebih jauh tanggal pastinya.

Sudah amankan 20 persen kursi DPR

Sementara itu, Direktur Eksekutif Indonesia Political Review Ujang Komaruddin mengatakan dukungan PKS sangat penting bagi Anies karena dapat mengamankan presidential threshold atau ambang batas pencalonan.

“Deklarasi PKS membuat Anies sudah mengantongi dukungan minimal 20 persen dari DPR. Anies kini memiliki tiket untuk maju menjadi capres karena selama ini Koalisi Perubahan solid dalam mendukung Anies,” ujar Ujang kepada BenarNews.

Dalam Pasal 222 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum disebutkan, pasangan calon diusulkan oleh partai politik atau gabungan partai politik peserta pemilu yang memenuhi persyaratan perolehan kursi paling sedikit 20 persen dari jumlah kursi DPR atau memperoleh 25 persen dari suara sah secara nasional pada pemilu anggota DPR sebelumnya.

“Dukungan ke Anies bukan hanya 20 persen, tapi sudah melewati 28 persen,” kata profesor politik Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Firman Noor kepada BenarNews.

Dengan dukungan PKS yang memiliki 8,7 suara kursi DPR, NasDem 10,26 persen dan Partai Demokrat 9,3 persen, Anies secara kuantitas kini mengantongi dukungan 28,26 suara.

Menurut Firman, calon partai oposisi di luar pemerintah Jokowi seperti PKS dan Demokrat kepada Anies penting dalam konteks menjaga demokratisasi di Indonesia.

Hal itu, kata Firman, karena PKS dan Demokrat sebagai partai oposisi mengusung tema perubahan.

Firman mengatakan tantangan bagi Anies untuk memenangkan pemilu presiden 2024 nanti salah satunya adalah bagaimana menentukan calon wakil presidennya.

“Fokusnya adalah bagaimana cawapres tersebut bisa merebut basis suara di Jawa,” kata Firman.

Jajak pendapat

Sementara itu, hasil jajak pendapat Litbang Kompas pada 25 Januari-4 Februari 2023 menunjukkan, pencalonan Anies sebagai presiden memberi korelasi positif bagi Partai NasDem. Berdasarkan hasil survei, dukungan pemilih Anies yang memilih Partai Nasdem meningkat, dari 4,6 persen pada Oktober 2022 menjadi 22,6 persen pada Januari 2023.

Juru bicara Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra mengatakan partainya telah mendorong anggota Koalisi Perubahan lainnya yaitu Partai NasDem dan PKS untuk melakukan deklarasi bersama.

“Ini agar dukungan kepada Anies semakin optimal karena kita tidak punya waktu panjang. Kami di internal Demokrat sudah siap untuk deklarasi,” terang Herzaky kepada BenarNews.

Herzaky juga menampik bahwa Partai Demokrat menyodorkan nama Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) – Ketua Partai Demokrat - kepada Anies sebagai calon wakil presiden.

“Kami dari awal tidak pernah meminta nama AHY sebagai cawapres. Kami serahkan semuanya kepada Anies Baswedan,” ungkap Herzaky kepada BenarNews.

Sejumlah nama cawapres bagi Anies muncul dalam beberapa survei antara lain Gubernur Jawa Timur Khofifah Indarparawansa, Agus Yudhoyono, dan Mantan Gubernur Jawa Barat sekaligus tokoh PKS Ahmad Heryawan.

Nazarudin Latif di Jakarta berkontribusi dalam berita ini.

Komentar

Silakan memberikan komentar Anda dalam bentuk teks. Komentar akan mendapat persetujuan Moderator dan mungkin akan diedit disesuaikan dengan Ketentuan Penggunaan. BeritaBenar. Komentar tidak akan terlihat langsung pada waktu yang sama. BeritaBenar tidak bertanggung jawab terhadap isi komentar Anda. Dalam menulis komentar harap menghargai pandangan orang lain dan berdasarkan pada fakta.