Australia: ISIS Berniat Jadikan Indonesia 'Khilafah Provinsi'
2015.12.22
Washington DC

ISIS menargetkan Indonesia untuk menjadi sebuah “khilafah provinsi”, demikian dikatakan oleh Jaksa Agung Australia George Brandis hari Selasa.
Laporan tersebut muncul pada hari yang sama dimana polisi Indonesia menyatakan kemungkinan ada lebih dari 1000 orang simpatisan ISIS di Indonesia.
“ISIS berambisi untuk meningkatkan keberadaan dan aksinya di Indonesia, baik secara langsung atau melalui perantara,” demikian kata Brandis kepada The Australian.
“Anda pernah mendengar ungkapan ‘khilafah jauh’? ISIS telah mendeklarasikan keinginan mendirikan khilafah di luar Timur Tengah, tepatnya khilafah provinsi. Mereka telah mengidentifikasi Indonesia sebagai lokasi dari ambisi tersebut,” ungkap Brandis.
Berbasis di Solo
Indonesia berada pada tingkat siaga keamanan penuh setelah pasukan anti teroris berhasil menangkap sembilan orang yang diduga berkonspirasi akan melakukan serangan menargetkan polisi, pemerintah, kelompok syiah dan perayaan tahun baru.
“Kami sedang mencari para pemimpin kelompok ini,” yang berbasis di Solo, Jawa Tengah, demikian kata juru bicara Mabes Polri Anton Charliyan hari Selasa seperti dikutip Channel News Asia.
“Kelompok ini memiliki kepemimpinan yang dianggap sebagai perwakilan ISIS di Indonesia,” tambah Anton.
Pihak berwenang yakin bahwa ada lebih dari 1.000 pendukung ISIS di Indonesia, demikian kata Anton.
Selama berbulan-bulan, pemerintah Indonesia telah memperingatkan bahwa para pejuang ISIS yang direkrut dari Indonesia yang kembali dari perang di Suriah dan Irak bisa melakukan plot aksi terorisme di tanah air.
Menurut pihak berwenang, lima dari tersangka yang ditangkap minggu lalu memiliki hubungan dengan ISIS dan telah berkomunikasi dengan pemimpin kelompok jihad tersebut yang berbasis di Suriah.
Polisi mengatakan kesembilan orang yang ditangkap adalah bekas anggota Jemaah Islamiyah yang berafiliasi dengan al-Qaeda di Asia Tenggara yang melakukan serangan bom Bali pada tahun 2002.
Kerjasama
Jaksa Agung Brandis berada di Jakarta pada hari Senin untuk melakukan pertemuan dengan para penegak hukum Indonesia untuk membahas upaya bilateral melawan ancaman teroris dan ancaman yang ditimbulkan oleh ISIS.
Pada saat yang sama, menteri luar negeri Australia dan Indonesia bertemu di Sydney, dan mengumumkan nota kesepahaman antara kedua negara untuk berbagi data intelijen mengenai ancaman teroris.
Laporan intelijen yang diberikan Polisi Federal Australia kepada Indonesia telah membantu polisi Indonesia dalam mengungkap plot teror akhir tahun tersebut dan menangkap kesembilan tersangka, demikian kata pejabat dari kedua negara.
Australia juga merupakan bagian dari koalisi militer yang dipimpin Amerika dalam upaya memberangus ISIS di Irak dan Suriah.