BNPT: Posisi Bahrun Naim Tak Diketahui

Aparat kepolisian sudah mengantisipasi ancaman sel baru ISIS dengan memperketat pengamanan, terutama menjelang Natal dan Tahun Baru.
Tia Asmara
2016.12.20
Jakarta
161220_ID_BahrunNaim_1000.jpg Petugas kepolisian memperlihatkan barang bukti bahan peledak di Mabes Polri, 25 November 2016, yang disita di kediaman salah satu terduga teroris jaringan Majalengka.
AFP

Deputi II Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Arif Darmawan mengatakan pemerintah tak mengetahui keberadaan Bahrun Naim, yang diklaim memfasilitasi berbagai rencana aksi teror di Indonesia.

“Keberadaan BN (Bahrun Naim), sampai saat ini, kami belum tahu pasti. Namun, kami memonitor soal rencana-rencana yang akan mereka lakukan,” ujar Arif kepada BeritaBenar di Jakarta, Selasa, 20 Desember 2016.

Sebelumnya, Polri menyatakan sel teroris di Indonesia terbukti jaringan Bahrun Naim dan beberapa tokoh Jemaah Anshorut Daulah (JAD) yang berada di Suriah, seperti Bahrum Syah dan Abu Whalid alias Syaifuddin.

“Yang terakhir informasinya, mereka mendapatkan tugas di Asia Tenggara, berbasis di Filipina Selatan,” ungkap Kadiv Humas Mabes Polri, Boy Rafli Amar, dalam jumpa pers Jumat pekan lalu.

Polisi, menurut Boy, telah melakukan serangkaian penangkapan terkait kelompok Nur Solihin yang ditangkap di Bekasi, 10 Desember lalu. Mereka merencanakan bom bunuh diri di sekitar Istana Kepresidenan pada 11 Desember.

Dian Yulia Novi yang dinikahi Nur pada Oktober lalu, dipersiapkan sebagai pelaku bom bunuh diri saat pergantian pasukan pengamanan presiden.

Setidaknya 13 orang terkait Nur dan teridentifikasi dengan jaringan Bahrun Naim telah ditangkap di berbagai lokasi di Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur, sejak rencana aksi bom bunuh diri digagalkan.

Terakhir, tim Densus 88 Anti Teror menangkap dua terduga teroris – TS (29) dan Y (30) – yang diciduk di lokasi terpisah di Solo, Jawa Tengah, Minggu.

Bulan November polisi juga telah membongkar jaringan teror di Majalengka, Jawa Barat, yang merencanakan akan membom sejumlah lokasi di Jakarta, dan menangkap sejumlah tersangka.

Agustus silam, polisi juga membongkar rencana serangan roket ke Singapura dari Batam. Beberapa tersangka ditangkap sebelum aksi teror dilancarkan.

Polisi menyatakan beberapa kasus itu terkait Bahrun Naim, warga Indonesia yang disebut-sebut menjadi tokoh Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) di Suriah.

Bahrun Naim juga disebut polisi, sebagai otak aksi teror Bom Thamrin di Jakarta, 14 Januari lalu, yang menewaskan delapan orang, termasuk empat pelakunya.

Arif mengatakan, potensi ancaman sel baru Bahrun setelah ada pemindahan basis dari Timur Tengah ke ke Asia Tenggara.

“Memang ada perintah bagi ISIS asal Malaysia, Filipina dan Indonesia untuk membuat tempat (markas) di Filipina Selatan setelah di Timur Tengah terdesak,” ujar Arif.

“Jadi arahan mereka sekarang memainkan aksinya di wilayah masing-masing.”

Aparat kepolisian, tambahnya, sudah mengantisipasi ancaman sel baru ISIS itu dengan memperketat pengamanan, terutama menjelang Natal dan Tahun Baru.

Tidak terkait

Tapi, pakar dan peneliti terorisme Asia Tenggara, Sidney Jones, memiliki pendapat berbeda.

Ia menampik Bahrun Naim berada dibalik teror Bom Thamrin. Menurutnya, Aman Abdurrahman, seorang ulama yang saat ini di penjara, sebagai pemimpin ideologinya.

Ia juga menilai kelompok Bekasi tak terkait ISIS di Filipina Selatan. Pasalnya, ISIS di Asia Tenggara selalu berkembang dengan struktur berbeda dari waktu ke waktu.

“Dari enam bulan atau setahun terakhir, selalu berbeda. Sekarang banyak sel otonom bergerak atas kemauan sendiri. Jadi tak betul juga semua pro ISIS yang mau melakukan kekerasan selalu mentaati perintah dari Filipina Selatan,” katanya kepada BeritaBenar.

Ditanya keterkaitan ISIS dan Abu Sayyaf Group (ASG), Sidney tak memungkirinya karena kelompok bersenjata pimpinan Isnilon Hapilon itu punya hubungan dengan ISIS.

Berbeda dengan Isnilon, kata Sidney, faksi-faksi kecil di Filipina Selatan tidak mendukung ISIS.

“Faksi pecahan ASG (tidak pro ISIS) inilah yang sering menculik dan menyandera WNI. Sementara dana untuk ISIS diduga didapatkan dari organisasi lain di luar Filipina, bukan dari hasil menyandera,” paparnya.

Sidney menambahkan, Isnilon secara resmi didaulat menjadi Amir (pimpinan) ISIS di Asia Tenggara. Sejumlah pro ISIS asal Malaysia, Filipina, dan Indonesia di Suriah bahkan sudah berbaiat tunduk kepadanya.

Ia tak menampik jika Filipina Selatan dijadikan sumber logistik dan gudang senjata ISIS di Asia Tenggara.

Direktur Yayasan Prasasti Perdamaian, Taufik Andrie, pernah mengatakan kelompok ASG sebagai faksi lebih keras sehingga jarang terlibat aksi perampokan dan penyanderaan.

“Meskipun tidak menutup kemungkinan juga kalau nantinya dia juga bisa terlibat dalam penyanderaan karena sebagai sumber logistik ISIS butuh banyak uang,” katanya.

Pakar terorisme dari Universitas Indonesia, Ridlwan Habib mengatakan ISIS di Asia Tenggara tidak ada pengaruh di Indonesia karena tidak ada pengakuan untuk tunduk ke Filipina Selatan.

“Justru saingan antara ISIS Indonesia dengan Filipina maupun Malaysia. Mereka saling berkompetisi. Jadi tidak mungkin mereka mengakui kelompok yang mendeklarasikan diri sebagai pimpinan,” ujarnya.

Kontak tembak

Dari Palu dilaporkan pasukan TNI/Polri terlibat baku tembak dengan anggota Mujahidin Indonesia Timur (MIT) di Kecamatan Poso Pesisir Utara, Kabupaten Poso, Selasa siang. Dalam insiden itu, seorang anggota TNI kena tembak di punggung.

Kabid Humas Polda Sulteng, AKBP Hari Suprapto, membenarkan insiden tersebut tapi belum bisa memberi informasi lebih lanjut karena masih mengumpulkan data detail dari Poso.

"Informasi awal memang ada baku tembak," ujarnya kepada BeritaBenar di Palu, seraya menyebutkan, anggota MIT yang kabur usai kontak senjata masih dikejar tim Satgas.

Setelah petinggi MIT, Santoso alias Abu Wardah, tewas ditembak, dan Basri alias Bagong serta beberapa pengikut MIT ditangkap, kelompok yang telah terafiliasi dengan ISIS itu semakin terjepit, dan hanya tersisa sembilan orang.

Keisyah Aprilia di Palu turut berkontribusi dalam artikel ini.

Komentar

Silakan memberikan komentar Anda dalam bentuk teks. Komentar akan mendapat persetujuan Moderator dan mungkin akan diedit disesuaikan dengan Ketentuan Penggunaan. BeritaBenar. Komentar tidak akan terlihat langsung pada waktu yang sama. BeritaBenar tidak bertanggung jawab terhadap isi komentar Anda. Dalam menulis komentar harap menghargai pandangan orang lain dan berdasarkan pada fakta.