Pakar: Kasus Positif Harian Belum Tunjukkan Data Sebenarnya
2020.05.01
Jakarta

Walaupun semakin banyak ditemukan kasus orang tertular virus corona baru di Indonesia dengan bertambahnya tes pengujian, data yang dikonfirmasi pemerintah belum mencerminkan jumlah sesungguhnya, demikian pakar epidemiologi, Jumat (5/1), dimana total warga positif COVID-19 mencapai 10.551 orang, dengan 1.591 sembuh dan 800 meninggal dunia.
“Pertanyaannya PDP (pasien dalam pengawasan)-nya meningkat tidak? Pemerintah harus meningkatkan kemampuan tes untuk memperjelas status infeksi ODP (orang dalam pemantauan) dan PDP,” kata ahli epidemiologi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM-UI), Pandu Riono, kepada BenarNews.
“Nah, kemampuan ini yang tidak dicerminkan dalam angka,” tambahnya.
Pada Jumat terjadi lonjakan kasus terbesar kedua dalam sehari menurut pemerintah.
“Jumlah kasus positif hari ini bertambah 433 orang. Sementara, jumlah pasien sembuh bertambah 69 orang dan meninggal bertambah 8 orang,” kata Achmad Yurianto, Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19.
Penambahan pasien positif harian tertinggi pertama dilaporkan pada 24 Maret 2020, dengan 436 kasus.
Sejak 1 April hingga Jumat, jumlah spesimen yang telah dites sebanyak 102.305 dengan total ODP yang dilaporkan sebanyak 233.120 dan PDPnya sebanyak 22.123 pasien.
Sebelumnya, Ketua Tim Pakar Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19, Wiku Adisasmito, mengklaim pemerintah telah berhasil mencapai target 10 ribu uji deteksi virus corona per hari dengan dukungan 46 laboratorium di seluruh Indonesia.
Pandu menilai, klaim tersebut masih sulit untuk dibuktikan, karena dari angka-angka yang dilaporkan, masih terlihat perbedaan rentang kasus positif yang cukup jauh.
“Artinya, bisa jadi jumlah orang yang dites per hari itu berbeda-beda. Hari ini bisa 500 orang dites, besok cuma 300 orang. Jadi kalau hanya melihat angka-angka mutlak ini kita bingung, ini nilai dari berapa banyak dari yang sudah dites?” katanya.
Kendati demikian, Pandu memprediksi wabah virus corona akan memasuki masa puncaknya dalam dua atau tiga minggu ke depan.
“Kalau mudiknya tidak bisa dicegah, ya bisa naik lagi. Kita bisa contoh DKI Jakarta, dengan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) kasus positif bisa turun. Masyarakatnya juga harus disiplin,” tukasnya.
Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Doni Monardo, pada Selasa (28/4), menyebut kasus positif COVID-19 di DKI Jakarta mengalami perlambatan sejak diberlakukannya PSBB dan kurvanya mendatar.
30 santri Temboro positif COVID-19
Sementara itu, sebanyak 30 santri Pondok Pesantren Al-Fatah, Temboro, Magetan, dilaporkan positif terinfeksi virus corona, dengan 21 di antaranya adalah pelajar dari Malaysia.
“Dari 30 yang positif, terbanyak dari Malaysia ada 21, sisanya dari berbagai kota di Indonesia,” kata juru bicara Gugus Tugas COVID-19 Magetan, Saif Muchlissun, dalam keterangan tertulisnya.
Saif mengatakan, 21 santri asal Malaysia yang positif tersebut berasal dari 29 santri yang tidak jadi dipulangkan karena hasil tes mereka reaktif sehingga memerlukan tes lanjutan.
Karena tidak menunjukkan gejala berat, seluruh santri yang positif saat ini menjalani isolasi di salah satu gedung pesantren, tambah Saif.
Pondok Pesantren Al-Fatah menjadi salah satu klaster penyebaran COVID-19 di Jawa Timur setelah 43 santri asal Malaysia dinyatakan positif terinfeksi virus corona setibanya di Bandara Internasional Kuala Lumpur, 16 April.
Saif mengatakan, Pondok Pesantren Al-Fatah dihuni oleh 22.000 pelajar. Santri asing berasal dari 12 negara, kebanyakannya dari Malaysia.
Pada Minggu (26/4), Direktur Jenderal Kementerian Kesehatan Malaysia Noor Hisham Abdullah mengatakan sekitar 70 persen kasus positif di Malaysia berasal dari pasien yang baru kembali dari Indonesia.
Hisham, mengutip Malaysia Kini, menuturkan pemerintahnya akan terus berupaya menggunakan berbagai metode dan pendekatan untuk melacak penularan COVID-19 di Negeri Jiran.
“Sampai saat ini, dengan pendekatan yang ditargetkan, Kementerian Kesehatan berhasil melacak lebih banyak kasus COVID-19,” katanya.