FPI Harap Polisi Segera Tuntaskan Kasus Ahok

Basuki "Ahok" Tjahaja Purnama yang dikonfirmasi soal rencana pemeriksaannya, Senin depan, berjanji akan hadir memenuhi panggilan polisi.
Arie Firdaus
2016.11.03
Jakarta
161103_ID_Rally_1000.jpg Pimpinan Front Pembela Islam Rizieq Shihab (dua dari kiri) mendatangi kantor Bareskrim Polri di Jakarta, 3 November 2016.
Arie Firdaus/BeritaBenar

Pimpinan Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab berharap aparat kepolisian bisa segera menuntaskan kasus dugaan penistaan agama yang dilakukan Gubernur DKI Jakarta Basuki "Ahok" Tjahaja Purnama.

"Kalau perlu, malam ini juga ditetapkan Ahok sebagai tersangka," kata Rizieq kepada wartawan di markas Badan Reserse Kriminal Polri, Jakarta Pusat, Kamis, 3 November 2016.

Rizieq mengaku ia telah menyampaikan keterangan dan pandangannya kepada penyidik Bareskrim. Menurutnya, keterangan itu bakal memperjelas pidana yang dilakukan Ahok.

"Saya yakin bermanfaat," ujarnya, "asalkan Presiden tidak mengintervensi penanganan hukum."

Sebelumnya, Presiden Joko “Jokowi” Widodo menegaskan tidak akan mengintervensi proses hukum yang menyeret Ahok.

Rizieq diperiksa sebagai saksi ahli yang diajukan pelapor FPI atas dugaan penistaan agama yang dilakukan Ahok dalam kunjungannya di Kepulauan Seribu, pada 27 September lalu.

Ketika itu, Ahok mengutip ayat 51 surat Al-Maidah, bagian Al-Quran yang melarang umat Islam memilih calon pemimpin dari kalangan Yahudi dan Nasrani.

Ahok telah meminta maaf atas ucapannya tersebut dan mengatakan tidak ada itikad untuk menistakan Al-Quran.

Untuk itu polisi telah memeriksa Ahok yang datang atas inisiatif sendiri, 24 Oktober lalu. Polisi juga sudah memeriksa 22 orang saksi. Pemeriksaan Rizieq adalah babak terbaru penanganan kasus ini.

Dipanggil Senin

Menurut Kepala Badan Reserse Kriminal Mabes Polri Komisaris Jenderal Ari Dono, Ahok akan dipanggil untuk menjalani pemeriksaan lanjutan, Senin pekan depan.

"Sebagai saksi. Ada keterangan kemarin yang ingin kami dalami," kata Ari saat ditemui di kantornya.

Menurutnya, pemanggilan Ahok bukan lantaran desakan yang kian kencang datang ke kepolisian.

"Enggak ada kaitannya dengan desakan. Penegakan hukum, ya, proses penegakan hukum," tegasnya.

Dikutip dari laman Detik.com, Ahok yang dikonfirmasi soal rencana pemeriksaan berjanji akan hadir memenuhi panggilan polisi.

"Ya, saya akan datang," ujar Ahok, di sela-sela kampanye untuk bertarung dalam Pilkada DKI Jakarta, di kawasan Pejaten Timur, Jakarta Selatan.

Ahok sempat ditolak sekelompok orang saat berkampanye di kawasan Rawabelong, Jakarta Barat, Selasa, 2 November 2016.

Sempat terjadi saling dorong antara kelompok itu dan aparat kepolisian yang mendampingi Ahok.

Ahok akhirnya diungsikan menggunakan sebuah angkutan kota ke markas Kepolisian Sektor Kebun Jeruk, Jakarta Barat.

‘Tim Asmaul Husna’

Pada saat pemeriksaan Rizieq, Kapolda Metro Jaya Irjen Pol. Mochamad Iriawan dan Panglima Daerah Militer Jakarta Raya Mayjend Teddy Lhaksmana mengunjungi markas Bareskrim Polri.

Kepada wartawan, Iriawan mengatakan kehadirannya ke kantor Bareskrim adalah untuk mempertanyakan komitmen Rizieq perihal unjuk rasa damai yang digelar FPI tersebut.

"Saya tanyakan lagi rute dan komitmen untuk segera bubar setelah menyampaikan petisi ke Istana Negara," jelas Iriawan.

Sesuai aturan, unjuk rasa harus berakhir, pukul 18.00. Namun Iriawan berharap para pendemo membubarkan diri sebelum tenggat waktu berakhir.

FPI menjadi motor dalam unjuk rasa menuntut “penangkapan” Ahok. Mereka menjamin ratusan ribu massa bakal turun ke jalan, dengan rute aksi mulai dari Masjid Istiqlal, Balai Kota DKI Jakarta, hingga berakhir di Istana Negara.

Demonstrasi ini adalah unjuk rasa kedua, setelah 14 Oktober lalu. Ketika itu, Rizieq sempat menyatakan bakal menurunkan massa lebih besar jika Ahok tak kunjung ditangkap polisi.

Kepolisian menyatakan bakal mengerahkan 20 ribu personel untuk mengamankan unjuk rasa yang massanya juga datang dari berbagai daerah. Personel pengamanan bahkan tak cuma berasal dari Polda Metro Jaya.

Beberapa kepolisian daerah tercatat turut mengirimkan personel Brimob ke Jakarta, seperti Polda Banten, Polda Jawa Barat, Polda Jawa Timur, Polda Lampung, dan Polda Nusa Tenggara Timur.

Tak cuma menyiagakan petugas bersenjata lengkap, kepolisian juga menyusun siasat tergolong unik menyambut demonstrasi nanti dengan menyiagakan petugas berpeci dan bersorban. Tim ini disebut Kapolda Iriawan sebagai “Tim Asmaul Husna”.

"Untuk mengantisipasi gangguan saat demonstrasi berlangsung," pungkas Iriawan.

Pemerintah serius

Keseriusan dipertontonkan pemerintah menyambut unjuk rasa 4 November. Presiden Jokowi mengunjungi petinggi Partai Gerindra Prabowo Subianto di kediamannya di Hambalang, Jawa Barat, yang disebut pengamat politik Lingkar Madani, Ray Rangkuti, sebagai bagian mendinginkan ketegangan jelang unjuk rasa.

"Secara politik, menunjukkan Jokowi membutuhkan Prabowo terkait ketegangan politik saat ini," kata Ray kepada BeritaBenar, Senin, 31 Oktober 2016.

Esoknya, Jokowi mengundang pemuka agama dari Nahdlatul Ulama, Muhammadiyah, dan Majelis Ulama Indonesia. Pertemuan itu disebut Jokowi diharapkan mampu memberikan kesejukan di tengah masyarakat.

Serangkaian isu bermunculan jelang unjuk rasa, seperti dugaan disusupi simpatisan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) atau ditunggangi sekelompok orang yang ingin menjatuhkan pemerintahan.

Mengenai ISIS, kepolisian menyatakan anggota Detasemen Khusus Antiteror 88 akan menyaru di tengah pendemo, sebagai antisipasi teror.

Presiden Jokowi dalam keterangan di Istana Negara, Kamis, berharap demonstrasi bisa berlangsung damai dan tertib.

"Untuk warga, agar bekerja seperti biasa," tuturnya.

Harapan senada juga dikatakan Wakil Presiden Jusuf Kalla.

"Pak Ahok, kan, sudah diperiksa polisi. Jangan sampai ada kerusuhan yang terjadi," katanya.

Komentar

Silakan memberikan komentar Anda dalam bentuk teks. Komentar akan mendapat persetujuan Moderator dan mungkin akan diedit disesuaikan dengan Ketentuan Penggunaan. BeritaBenar. Komentar tidak akan terlihat langsung pada waktu yang sama. BeritaBenar tidak bertanggung jawab terhadap isi komentar Anda. Dalam menulis komentar harap menghargai pandangan orang lain dan berdasarkan pada fakta.