Jokowi Mengimbau Muslim Menjadi Bagian Dalam Pembangunan Indonesia
2015.06.15
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyerukan perdamaian dan mendorong umat Islam untuk membangun Indonesia dalam Istiqhosah (Doa bersama) yang diadakan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) dan Gerakan Pemuda Ansor (GP Ansor) di Masjid Istiqlal, Jakarta 14 Juni.
"Saya berharap NU melanjutkan sejarahnya, menempatkan kader NU sebagai tiang penting penegakkan Pembangunan dan Pancasila," kata Jokowi dalam sambutannya.
Presiden mengingatkan peran organisasi Muslim terbesar di dalam sejarah kemerdekaan Indonesia.
“Salah satunya di dalam pembentukan Pancasila sebagai dasar negara. Karena itu kader-kader NU harus terus berperan aktif dalam membangun bangsa, termasuk memerangi berbagai sektor yang saat ini masih menjadi hambatan pembangunan,” lanjut Presiden sambil mengatakan bahwa tantangan terkait dengan mafia narkoba, penangkapan ikan secara illegal dan mafia migas.
Presiden mengaku sangat terinspirasi dengan para ulama NU yang mampu menyelaraskan nilai-nilai keislaman.
“Semangat ini harus terus dikembangkan,” lanjut Jokowi.
Presiden berharap, bersama dengan berbagai elemen bangsa yang lain, Nahdlatul Ulama bisa menjadi contoh membangun masyarakat yang damai.
“Indonesian yang toleran, damai dan sejahtera,” kata Jokowi.
Acara ini juga dihadiri oleh beberapa pejabat negara termasuk Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin; Menteri Komunikasi dan Informatika Rudi Antara; Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi,Yuddy Chrisnandi; dan Kapolri Jenderal Badrodin Haiti; Menteri Pemuda dan Olahraga, Imam Nahrawi, Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saeful Hidayat dan istri Presiden RI ke-5 KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) Shinta Nuriyah.
Menyambut Ramadan 1436H
Ketua Panitia Istiqosah Nusron Wahid mengatakan, acara istiqhosah ini untuk menyambut bulan suci Ramadan 1436 H [18 Juni].
“Kesempatan ini untuk menyucikan hati, pikiran dan harapan kita di bulan suci Ramadan,” katanya.
"Mari kita doakan Presiden Jokowi, semoga dalam menjalankan pemerintahan sesuai ideologi dan dasar negara," lanjut Nusron.
Menurut Nusron, Islam Indonesia adalah salah satu bangunan fundamental terbentuknya Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Ahmad T.Taqiyuddin (Atet), Ketua Ansor Kabupaten Bekasi, menginstruksikan seluruh jajaran Ansor dan Banser untuk terlibat aktif dalam acara Istiqhosah tersebut.
“Kita berharap adanya Ramadan yang damai, tanpa kekerasan," ujar Atet kepada BeritaBenar sambil mengatakan bahwa pemerintah Jakarta telah mengingatkan seluruh Ormas agar tetap tenang dan tidak melakukan penjarahan.
“Jadi serahkan saja kepada kepolisian,” lanjut Ahmad.
Islam Nusantara
Sementara itu Ketua Umum NU ,Said Aqil Siraj, menyampaikan mengenai peran NU untuk Islam nusantara.
"NU tetap memandang Pancasila adalah wujud menegakkan syariat Islam,” kata Said sambil menambahkan bahwa Islam hadir bukan untuk menghapus tradisi yang baik yang sudah ada tetapi justru melengkapi tradisi nusantara.
Ia juga mengingatkan agar Muslim menjauhi segala bentuk radikalisme yang sekarang berkembang pesat dalam masyarakat.
“Berhati-hatilah dengan doktrin salah seperti yang dikenalkan oleh Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS),” katanya sembari menambahkan bahwa ISIS menargetkan remaja dan pemuda Indonesia.
“Mari kita wujudkan Islam yang ramah, anti radikal, inklusif dan toleran.”