KBRI Kirim Satgas Bantu WNI Korban Kapal Karam di Malaysia

Hata Wahari
2015.09.03
150903_MY_ID_BOAT_620.png Regu penyelamat Malaysia mengevakuasi korban kapal tenggelam di dekat perairan Sabak Bernam, Selangor, 3 September 2015. Lima belas WNI dilaporkan tewas.
Dok. APMM

Wakil Duta Besar Indonesia di Malaysia, Hermono, mengatakan, Kedutaan Besar Indonesia di Kuala Lumpur telah mengirim satuan tugas (satgas) untuk mencari informasi mengenai kapal karam di perairan Sabak Bernam, Selangor, 3 September, yang diduga berisi sekitar 70 WNI.

Lima belas jenazah WNI dalam kecelakaan kapal tersebut sudah dibawa ke kota Hutan Melintang, Perak, untuk diidentifikasi.

Dalam jumpa pers bersama pihak berwenang Malaysia di Kuala Lumpur, Hermono mengatakan, satgas itu sudah dikirim ke Hutan Melintang untuk mendapatkan informasi lebih lanjut mengenai para korban kapal yang tewas dan masih hidup.

“Selain itu, tim SAR Indonesia juga akan bekerjasama dengan APMM untuk mencari korban yang belum ditemukan,” katanya.

Pihak KBRI juga mengatakan akan menghubungi keluarga korban yang meninggal dunia di Indonesia.

Kepala Polisi Hilir Perak, Asisten Komisioner Mohd Shuhaily Mohd Zain mengatakan, korban yang selamat dibawa ke rumah sakit di Hutan Melintang.

“Sembilan belas korban selamat dan sebagian dirawat di RS Teluk Intan. Operasi pencarian dan penyelamatan di Hutan Melintang sudah dihentikan sementara pukul 7 malam tadi,” kata Mohd Shuhaily.

Dia menambahkan bahwa utusan KBRI sudah datang ke pusat operasi penyelamatan di Hutan Melintang.

Sebelumnya, Agensi Peguatkuasaan Maritim Malaysia (APMM) mengatakan, kapal sepanjang 12,2 meter itu mengangkut sekitar 70 WNI pendatang gelap yang hendak mudik menjelang Idul Adha.

Ketika tenggelam, kapal itu sedang berlayar menuju Tanjungbalai, Asahan, Sumatera Utara, dari Sabak Bernam, Selangor.

Komentar

Silakan memberikan komentar Anda dalam bentuk teks. Komentar akan mendapat persetujuan Moderator dan mungkin akan diedit disesuaikan dengan Ketentuan Penggunaan. BeritaBenar. Komentar tidak akan terlihat langsung pada waktu yang sama. BeritaBenar tidak bertanggung jawab terhadap isi komentar Anda. Dalam menulis komentar harap menghargai pandangan orang lain dan berdasarkan pada fakta.