KNKT: Sinyal Ping Kotak Hitam Lion Air Terdeksi
2018.10.31
Jakarta

Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) mengatakan, sinyal ping yang diduga berasal dari black box (kotak hitam) pesawat Lion Air JT-610 yang jatuh di perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat, Senin lalu, telah terdeteksi.
"Kemarin sore, tim kami sudah mendengar suara sinyal ping dari Underwater Locater Beacon (ULB) yang mirip dengan black box karena memiliki ciri khas interval 0,9 detik," kata Ketua KNKT, Soerjanto Tjahjono, dalam jumpa pers di Jakarta, Rabu, 31 Oktober 2018.
Suara sinyal ping terdengar dari radius 3 km dari kapal Rigel milik TNI AL yang sedang melakukan pencarian di kawasan jatuhnya pesawat Boeing 737 Max 8 yang mengangkut 189 orang, termasuk enam awak kabin dan dua pilot, saat melakukan penerbangan dari Jakarta ke Pangkal Pinang.
"Area pencariannya bisa diperkecil jadi 1 kilometer,” tambahnya.
Soerjanto menyebutkan, meskipun banyak suara ping dari ikan dan binatang laut lain, namun ada ciri khas yang mirip dengan sinyal yang dipancarkan blackbox yaitu di 3,7 KH.
"Tadi malam kami olah datanya ke area yang dicari. Tim kemudian melakukan scan dengan multibeam sonar dan ROV. Kami sudah turunkan penyelam, mudah-mudahan tidak lama dapatkan blackbox dan serpihan utama badan pesawat," jelasnya.
Kotak hitam terdiri dari Flight Data Recorder (FDR) dan Cockpit Voice Recorder (CVR) yang tersimpan di bagian ekor pesawat dan sangat kuat.
Blackbox akan memancarkan sinyal selama 30 hingga 60 hari ketika terjadi hantaman atau tenggelam di air.
Soerjanto menambahkan tim engineer dari perusahaan Boeing di Amerika Serikat akan tiba di Jakarta, Rabu malam dan melakukan pertemuan dengan pejabat Kementerian Perhubungan pada Kamis.
"Kewajiban negara pembuat adalah membantu KNKT dalam melakukan investigasi," katanya.
Ia mengatakan hasil dari inspeksi pesawat Boeing 737 Max 8 akan dibagikan ke berbagai media.
Soerjanto memperkirakan pesawat pecah saat menyentuh air karena kecepatan yang sangat tinggi sehingga menyebabkan terjadinya perubahan kompresi yang kuat.
"Perbedaan volume yang kuat dan dalam waktu singkat bisa bikin meledak saat jatuh di air," katanya.
Panglima TNI, Marsekal Hadi Tjahjanto mengaku pihaknya telah mengerahkan beberapa kapal TNI seperti Kapal Rigel, KRI Banda Aceh yang berfokus pada 1 titik lokasi untuk menemukan black box.
"Ternyata arus sangat besar, mudah-mudahan malam ini (Rabu malam) bisa lepas ROV lagi,” katanya.
“Kemungkinan titik tersebut merupakan black box. Semoga tidak jauh dari situ juga ditemukan adalah bagian badan pesawat yang lebih besar, semoga banyak korban yang masih bisa ditemukan dengan ditemukannya badan pesawat itu."
Jika ditemukan, menurutnya, pemerintah akan mengangkat badan pesawat yang diperkirakan beratnya antara 80 sampai 100 ton.
"Besok (Kamis) kami teruskan pencariannya. Kami duga bagian pesawat menyebar di sekitar itu," kata Hadi.
Sanny Limbungan, penyelam yang tergabung dalam tim Polisi Air menyatakan kondisi di bawah laut lokasi jatuhnya Lion Air dipenuhi lumpur dengan kedalaman hingga 1 meter sehingga menyulitkan proses pencarian.
"Lumpur sedalam satu meter," ujar Sanny, seperti dikutip dari laman Kompas.com.
Menurutnya, jarak pandang saat dilakukan penyelaman Rabu tidak terlalu baik, meski cuaca mendukung.
“Arus bawah laut tidak terlalu kencang tetapi jarak pandang sekitar dua meter. Ketika ada pergerakan, lumpur akan ikut naik dan memperburuk penglihatan,” katanya.
56 kantong mayat
Deputi Operasional Basarnas, Nugroho Budi, mengatakan sejauh ini telah ditemukan potongan tubuh para korban yang dimasukkan dalam 56 kantong jenazah, dan diserahkan ke RS Polri untuk diidentifikasi.
"Kami kerahkan 1.000 personel yang terdiri dari anggota Basarnas, TNI, Polri dan beberapa relawan masyarakat (untuk melakukan pencarian)," katanya.
Dia menambahkan pencarian hari Kamis akan difokuskan pada 400 meter dari posisi terakhir objek arah barat laut.
"Empat kapal akan dikerahkan dengan membawa ROV dan multi-beam sonar," ujarnya.
Kepala Rumah Sakit Polri, Kombes Pol. Musyafak, mengatakan telah mengumpulkan 191 ante-mortem, 152 sampel DNA dari keluarga korban yang didatangkan dari berbagai daerah.
"Kami telah memeriksa sampel primer dan sekunder seperti sample gigi dan sidik jari dan ciri khas dari pakaian, cincin atau tato," jelasnya.
Kapusdokkes Polri, Brigjen. Arthur Tampi, mengatakan telah berhasil mengidentifikasi satu korban berjenis kelamin perempuan atas nama Jannatun Cintya Dewi (24) pegawai di Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, demikian seperti dikutip di Reuters.
"Total kami sudah memeriksa 48 kantong jenazah korban Lion Air dari hasil pencarian hari pertama hingga saat ini," katanya.
Dari 189 awak dan penumpang pesawat naas tersebut, hanya dua orang warga asing yaitu seorang penumpang Italia dan sang pilot, Bhavye Suneja, yang berkewarganegaraan India. Bhavye adalah pilot dengan setidaknya 8.000 jam terbang, demikian menurut perwakilan dari Lion Air.
Dibebastugaskan
Sementara itu, Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi menegaskan Direktur Teknik Lion Air, Muhammad Asif, telah dibebastugaskan untuk mempermudah pemeriksaan yang dilakukan KNKT.
"Untuk mempermudah pemeriksaan, direktur teknik dibebastugaskan agar pemeriksaan dilakukan dengan baik dan terang-benderang semua prosedur yang dilakukannya," kata Budi di Kompleks Istana Kepresidenan, Rabu.
Keputusan itu, lanjutnya, merupakan hasil rapat sistematis yang melibatkan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara dan otoritas Bandara Soekarno-Hatta.
Sesuai hasil rapat dinyatakan Direktur Teknik Lion Air dianggap bertanggung jawab atas kelaikan pesawat.
Corporate Communications Strategic of Lion Air, Danang Mandala Prihantoro, membenarkan Direktur Teknik Lion Air sudah dibebastugaskan.
"Lion Air melaksanakan arahan dan keputusan Kemenhub untuk merumahkan dan memberhentikan Muhammad Asif yang menjabat Direktur Teknik Lion Air," katanya.
Manajemen Lion Air kemudian menunjuk Muhammad Rusli sebagai Pelaksana Tugas Direktur Teknik Lion Air yang baru.
Keselamatan penerbangan
Kecelakaan hari Senin itu adalah kecelakaan paling mematikan kedua dalam 14 tahun yang melibatkan maskapai penerbangan Lion Air.
Pada tahun 2004, pesawat Lion Air jatuh di lokasi pemakaman di Solo, Jawa Tengah, menewaskan 25 orang.
Pada tahun 2013, Lion Air Boeing 737 membawa lebih dari 100 orang jatuh ke laut ketika mencoba mendarat di Bali. Pesawat hampir terbelah, namun tidak ada korban jiwa.
Indonesia mengalami peningkatan maskapai penerbangan murah setelah liberalisasi industri penerbangan pada awal tahun 2000-an.
Tahun lalu, Organisasi Penerbangan Sipil Internasional meletakkan peringkat keselamatan penerbangan Indonesia sebagai di atas rata-rata global, yaitu 81,15 persen.
Pertengahan tahun ini Uni Eropa juga telah mencabut larangan penerbangan oleh maskapai Indonesia yang diterapkan sejak 2007 setelah serangkaian kecelakaan pesawat di tanah air.
Namun kecelakaan Lion Air awal minggu ini diyakini akan berdampak pada peninjauan kembali terhadap keselamatan penerbangan di Indonesia.
Pakar Penerbangan M. Ali Nahdi menilai kecelakaan pesawat Lion Air JT 610 akan mempengaruhi penilaian keselamatan penerbangan di Indonesia.
"Ya tentu saja akan mempengaruhi nilai image penerbangan kita di mata dunia," kata seorang pakar penerbangan M. Ali Nahdi, kepada BeritaBenar.
"Sekarang kami para pilot takut apakah masih bisa ke sana atau tidak. Takutnya tidak diperbolehkan lagi ke Eropa," ujarnya.
Ahmad Syamsudin di Jakarta turut berkontribusi dalam laporan ini.