Jokowi Resmikan Museum Keris Nusantara

Presiden Jokowi berjanji akan menghibahkan koleksi kerisnya kepada museum.
Kusumasari Ayuningtyas
2017.08.09
Solo
170809_ID_Kris_1000.jpg Presiden Joko Widodo didampingi Walikota Solo, FX Hadi Rudyatmo, dan ibu negara, Iriana Jokowi menggunting rangkaian bunga saat meresmikan Museum Keris Nusantara di Solo, Jawa Tengah, 9 Agustus 2017.
Kusumasari Ayuningtyas/BeritaBenar

Mengenakan beskap landung putih lengkap dengan jarit, blangkon dan kalung melati, Ki Ronggo Jati Sugiatno memimpin kirab pusaka keris di Solo, Jawa Tengah, Rabu siang, 9 Agustus 2017.

Bersama rombongan Jatayu dan barisan Bregada (prajurit Keraton), mereka menyusuri jalanan sepanjang 250 meter dari Loji Gandrung menuju Museum Keris Nusantara.

Ronggo melangkah dengan cermat dan hati-hati sambil menyangga kotak kayu berukir, berisikan pusaka warisan leluhur yaitu Keris Kyai Tenggoro yang dibuat pada tangguh kamardikan atau masa awal kemerdekaan.

Keris berornamen merah itu sengaja dipilih karena dianggap mewakili semangat bangsa Indonesia. Luk atau bagian berlekuk keris yang berjumlah lima melambangkan Pancasila dan pamor wengkon berupa garis melingkupi tepi bilah keris punya tuah perlindungan.

Sarung keris jenis Warangka Ladrang memiliki makna keberanian, sedangkan ornamen merah atau pondok kemalo abang berarti kerakyatan. Sedangkan tangguh kamardikan yang merupakan masa pembuatan melambangkan pelestarian budaya.

Usai kirab, Kyai Tenggoro, yang dihibahkan oleh seorang bangsawan Yogyakarta, dibawa ke lantai empat museum untuk dipajang .

Koleksi Nusantara

Museum Keris Nusantara memiliki 409 koleksi keris dan tosan aji, istilah dalam bahasa Jawa untuk senjata tradisional dari besi yang dianggap pusaka. Dari jumlah koleksi itu, 348 di antaranya adalah hibah kolektor keris dari seluruh Indonesia, dan 61 lagi pinjaman dari Senapati (Serikat Nasional Pelestarian Tosan Aji) Nusantara. Konon museum ini mampu menampung sekitar 4.000 keris dan tosan aji.

“Memang tidak hanya dari Jawa, ada koleksi dari Sumatera, Sulawesi dan Kalimantan juga dan semuanya adalah hibah,” ujar Agus Triatmodjo, seorang kurator Museum Keris Nusantara, yang menambahkan bahwa tidak semua keris itu ditulis namanya karena pemiliknya tak ingin diketahui. Menurutnya pemberian nama keris butuh pendekatan spiritual.

Ia mengatakan bahwa tua dan mudanya keris bisa dilihat dari material dan penampilan fisiknya serta didukung sejarah kepemilikannya.

“Seorang kurator bisa melihat itu. Keris tertua di museum ini berasal dari abad ke-8 atau zaman Budha. Tanpa tulisan mungkin masyarakat umum tak memahaminya. Karena itu, kami memberi keterangan di setiap koleksi yang didisplay di sini,” terangnya.

Agus menjelaskan, lantai empat adalah ruang penyimpanan keris dan tosan aji bersejarah. Di sini, terdapat keris bener atau keris lurus dari berbagai masa dipajang satu deret.

Berbagai koleksi kuno dalam display seperti koleksi Tangguh Cirebon dari abad ke-16 Masehi, tangguh Surakarta (1749 – sekarang), Tangguh Majapahit (1294 – 1474), Tangguh Demak (1475-1554), Pajang (1568 – 1587), dan Kartasura (1680 – 1742).

Selain aneka jenis keris, senjata tajam dari berbagai daerah juga dipajang di museum ini seperti pedang, tombak, badik, dan berbagai senjata tajam terbuat dari metal lain.

Ada juga keris masa kerajaan Tuban atau masa invasi Kerajaan Mataram (1294 – 1474). Keris ini dikenali dari ganja (pangkal keris) berbentuk tinggi dan berbulu, sirah cecak (bagian depan pangkal keris) tumpul dengan potongan bilah yang sembung dan lebar. Kadar baja dari keris Tuban cenderung banyak dengan kadar besi kering dan pamornya menyebar.

Sedangkan keris dari masa kerajaan Mataram (1582 – 1749) yang berciri khas pamor penuh dan tampak kokoh, bentuk pangkal keris atau ganja seperti cicak menangkap mangsa, jelasnya.

Seorang pengunjung berfoto di samping Keris Kyai Tenggoro yang dipajang di Museum Keris Nusantara di Solo, 9 Agustus 2017. (Kusumasari Ayuningtyas/BeritaBenar)

‘Masih panjang’

Museum Keris Nusantara telah digagas sejak tahun 2009 ketika Joko “Jokowi” Widodo menjabat Walikota Solo. Tapi pembangunan museum seluas 6.986 meter persegi mulai dilakukan pada 2013.

Rencana peresmian beberapa kali tertunda. Awalnya, ditargetkan selesai Desember 2016, tapi sampai tahun berakhir diorama di lantai tiga belum selesai.

Setelah seluruh bagian museum selesai dibangun awal 2017, baru pada 9 Agustus 2017, peresmiannya dilakukan Presiden Jokowi.

“Setelah lama menunggu akhirnya museum ini jadi juga diresmikan. Semoga setelah museum diresmikan, NKRI semakin gemerlap,” kata Walikota Solo, FX Hadi Rudyatmo.

“Jalan museum keris ini masih panjang, kita berharap semoga semakin banyak kolektor yang menghibahkan koleksinya.”

Janji Jokowi

Jokowi yang juga penyuka sekaligus kolektor keris menjanjikan akan menghibahkan satu sampai lima koleksi kerisnya kepada museum untuk dirawat dan menjadi referensi bagi masyarakat.

Hanya saja, dia belum bisa memastikan apakah keris bersejarah pemberian dari Perdana Menteri Belanda Mark Rutte yang sebelumnya disimpan di Kota Delft Belanda termasuk keris yang akan dihibahkan.

Jokowi menuturkan pengalamannya ketika berkunjung ke Turki dan Rusia. Saat bertemu Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, Jokowi mengaku diajak ke sebuah ruangan khusus milik Erdogan.

Di ruangan sangat tertutup dengan pengamanan khusus itu tersimpan beberapa koleksi keris milik Erdogan yang seluruhnya berasal dari Indonesia.

Hal sama juga terjadi saat bertemu Presiden Rusia Vladimir Putin yang memiliki koleksi keris asli Indonesia dan disimpan di sebuah ruangan khusus.

“Generasi milenial sekarang lebih sering pegang gadget daripada pegang keris, padahal keris adalah warisan budaya sangat berharga dan diakui dunia internasional,” katanya.

Komentar

Silakan memberikan komentar Anda dalam bentuk teks. Komentar akan mendapat persetujuan Moderator dan mungkin akan diedit disesuaikan dengan Ketentuan Penggunaan. BeritaBenar. Komentar tidak akan terlihat langsung pada waktu yang sama. BeritaBenar tidak bertanggung jawab terhadap isi komentar Anda. Dalam menulis komentar harap menghargai pandangan orang lain dan berdasarkan pada fakta.