Pemuda NU Mempunyai Kekuatan Tangkal ISIS: Densus 88
2015.08.04

Dalam acara Muktamar Nahdlatul Ulama (NU) yang ke-33 di Jombang, Jawa Timur, Densus 88 menggandeng kaum muda untuk membentengi Indonesia dari paham radikal, terutama propaganda ideologi ISIS (Negara Islam Irak dan Suriah).
“Bukan rahasia lagi bahwa ideologi ISIS telah terbukti merusak bangsa, karena itu sebagai pemuda harapan bangsa, kita harus membentengi Indonesia dari kekejaman ISIS,” kata perwakilan Densus 88 Arif Mahfudhi saat berbicara di depan ribuan pemuda NU tanggal 4 Agustus.
Arif menegaskan pentingnya strategi sistematis melawan ISIS.
“NU menjaga NKRI dengan harga mati,” katanya seraya mengatakan bahwa menangkal dan melawan ideologi ISIS tidak bisa ditawar.
“Tokoh NU telah berjasa sebagai pendiri bangsa dan menjaga Indonesia dari segala ancaman, dan kita harus meneruskan perjuangan ini,” kata Arif seraya mengatakan bahwa sekitar 600 lebih warga negara Indonesia (WNI) diperkirakan telah bergabung dengan ISIS.
“Kebanyakan dari mereka termasuk dalam usia muda,” tukas Arif.
Muktamar NU yang ke-33 berlangsung dari tangal 1-5 Agustus 2015 ini telah dihadiri sekitar 5000 peserta undangan serta ratusan ribu masyarakat ikut meramaikan acara ini.
“Lebih dari 350,000 masyarakat ikut bergabung dalam acara Mukatamar NU kali ini,” kata Ketua Umum NU Said Aqil Siroj kepada BeritaBenar tanggal 4 Augustus.
ISIS menggunakan segala cara
Said juga mengatakan bahwa kelompok militan ISIS telah menggunakan segala cara untuk mendukung propaganda kekerasan mereka.
“ISIS memasuki seluruh ranah kehidupan bangsa, mencoba mencari peluang dan kesempatan apapun agar bisa mempengaruhi masyarakat baik melalui sosial media, internet, hubungan personal serta kekeluargaan, dan lainnya,” kata Said.
Said mengimbau agar umat Islam bisa mengemban tema Muktamar kali ini yaitu “Meneguhkan Islam Nusantara Untuk Peradaban Indonesia dan Dunia.”
Dalam pidato pembukaan Mukatamar NU yang ke-33 ini, Presiden Indonesia Joko Widodo, yang akrab disapa Jokowi, mengatakan bahwa NU dan umat Islam mempunyai posisi yang strategis.
“Tidak diragukan, NU senantiasa berada pada garda terdepan dalam menjaga NKRI dan Pancasila. Ini bukti keteguhan sikap NU dalam menjunjung semangat kebangsaan dan menghargai kebhinekaan,” kata Jokowi disambut dengan tepukan meriah oleh peserta Muktamar organisasi Islam terbesar di Indonesia yang didirikan tahun 1926 ini.
Terkait ajakan Densus 88 tersebut untuk memerangi ideologi ISIS, Roy Murtadho (Gus Roy) dari Majelis NU untuk urusan Keadilan Sumber Daya Alam mengatakan agenda kaum muda NU ke depan adalah jihad melawawan fundamentalisme agama dan fundamentalisme pasar, termasuk mencegah perusakan lingkungan.
“Sejak awal NU tidak suka dengan radikalisme. NU mendukung moderasi Islam yang berpengetahuan, bijak dan toleran,” kata Gus Roy kepada BeritaBenar tanggal 4 Agustus seraya menjelaskan bahwa ISIS telah mengajarkan ideologi yang bertentangan dengan Islam.
“Semangat kita adalah toleransi, kebersamaan, dan persatuan. Semangat ini bisa kita wujudkan dalam pembangunan ekonomi, keterbukaan terhadap nilai-nilai baru yang baik serta mencintai lingkungan,” katanya.