Polisi Tangkap 7 Terduga Teroris di Sejumlah Daerah

Pasca Bom Kampung Melayu, polisi amankan 31 orang yang diduga terkait ISIS melalui jaringan Bahrun Naim.
Rina Chadijah & Eko Widianto
2017.06.19
Jakarta & Malang
170619_ID_Terror_1000.jpg Petugas memasang garis polisi ketika berlangsung penggeledahan rumah terduga teroris Kabupaten Malang, Jawa Timur, 19 Juni 2017.
Eko Widianto/BeritaBenar

Kepolisian terus memperketat keamanan untuk mengantisipasi aksi teror menjelang Hari Raya Idul Fitri, menyusul ditangkapnya tujuh orang terduga teroris di sejumlah daerah.

“Kita melakukan penangkapan karena (mereka) hendak melancarkan teror. Beberapa orang yang kita tangkap juga terkait dengan aksi-aksi sebelumnya,” Kepala Divisi Humas Markas Besar Polri, Irjen. Setyo Wasisto, katanya kepada BeritaBenar, Senin, 19 Juni 2017.

Polisi juga menyita sejumlah barang bukti, termasuk bahan peledak, dari terduga teroris yang ditangkap dalam tiga hari terakhir di sejumlah lokasi terpisah.

Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror menangkap terduga teroris berinisial SM di Kabupaten Malang, Jawa Timur, Senin.

Pada waktu bersamaan, tim Densus 88 juga menangkap pria berinisial ATM di kawasan Tanah Merah, Surabaya.

Keduanya diduga bagian dari jaringan Salim Mubarok Attamimi alias Abu Jandal – warga Indonesia yang bergabung Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS), yang dikabarkan telah tewas di Mosul, Irak, November lalu.

"Keduanya pernah ikut pelatihan militer di Suriah, kata Kabid Humas Polda Jawa Timur, Kombes. Pol. Frans Barung Mangera, seperti dikutip dari laman detik.com.

Kapolres. Malang, AKBP Yade Setiawan Ujung, kepada BeritaBenar mengatakan bahwa SM ikut latihan bersama ISIS tahun 2013. “Hanya enam bulan, terus kembali,” katanya.

SM berangkat ke Suriah bersama enam warga Malang, tiga di antaranya telah ditangkap dua tahun lalu, dan tiga lainnya tewas dalam pertempuran di Suriah.

Polisi yang menggeledah rumahnya, menemukan paspor perjalanan ke Suriah dan buku tabungan sebagai barang bukti. Dari paspor itu, diketahui SM berangkat dari Surabaya-Malaysia-Turki dilanjutkan perjalanan darat.

Selama di Suriah, menurut Yade, SM sempat mengunggah video propaganda di YouTube melalui akun Indonesia Mujahid pada 3 Desember 2014. Dia bersama lima orang memakai penutup wajah, mengajak Muslim di Indonesia berjihad di Suriah.

“Kami masih mendalami keterlibatan dia dalam kelompok jaringan Abu Jandal, termasuk apakah dia terlibat dalam aksi bom di Thamrin, Jakarta. Setelah kembali dari Suriah,” kata Yade.

Kepada penyidik, SM mengaku tidak lagi berhubungan dari jaringan Abu Jandal. Dia juga mengaku tertipu, karena awalnya diiming-imingi uang puluhan juta rupiah, tapi ternyata hanya mendapat Rp 600 ribu.

Sehari sebelumnya, jelas Setyo, tim Densus 88 menangkap tiga terduga teroris di lokasi berbeda di Jawa Tengah. Dua orang berinisial R dan Z, diringkus di Kabupaten Kendal, sementara seorang lagi dengan inisial AZ diciduk di Kabupaten Temanggung.

Setyo menambahkan Densus 88 juga telah menangkap dua terduga teroris berinisial H dan K yang diduga anggota Jamaah Ansharut Daulah (JAD) di Bima, Nusa Tenggara Barat, Sabtu, 17 Juni 2107.

“Mereka diyakini akan melakukan serangan terhadap kantor Polsek Woha di Bima,” katanya, “rencana serangan itu lebih dulu diketahui polisi.”

Dari penangkapan mereka, polisi mengamankan barang bukti berupa bom yang telah selesai dirakit maupun bahan peledak sebagai bahan-bahan pembuat bom.

Amankan 31 orang

Dalam sebulan terakhir polisi terus mengintensifkan pemburuan terhadap jaringan teror di Indonesia.

Apalagi setelah terjadi bom bunuh diri yang dilakukan dua orang di Terminal Kampung Melayu, Jakarta Timur, 24 Mei lalu yang menewaskan tiga polisi dan sejumlah korban luka-luka.

Kapolri Jenderal Tito Karnavian menyebutkan sejak peristiwa Kampung Melayu, polisi telah menangkap 31 anggota kelompok teroris. Penangkapan ini untuk mengantisipasi serangan berikutnya.

"Semenjak bom Kampung Melayu, saya sudah menginstruksikan pada jajaran jangan ambil risiko,” katanya kepada wartawan usai memimpin apel pengamanan Lebaran di Silang Monas, Jakarta, Senin.

“Mereka yang baru punya rencana, baru kumpulkan bahan-bahan bom saja, meskipun belum lengkap, tangkap saja,” tambahnya.

Menurut Tito, 31 orang yang ditangkap tidak hanya di Jakarta dan Jawa Barat, tapi juga di sejumlah daerah seperti Medan, Jambi, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi Selatan dan Nusa Tenggara Barat.

Tito mengatakan, mereka yang ditangkap dalam sebulan terakhir ini diyakini berafiliasi dengan ISIS, melalui jaringan Bahrun Naim, warga Indonesia yang dikabarkan telah menjadi tokoh ISIS di Suriah. Dia disebut polisi sebagai dalang serangan teror di Jalan Thamrin, Jakarta, pada Januari 2016 yang menewaskan delapan orang, termasuk empat pelaku.

“Rupanya yang di Bima juga sama. Belajar melalui online. Melalui Bahrun Naim juga. Jadi sudah ditangkap, barang buktinya sudah ada nanti akan diekspos oleh Kadiv Humas saat mereka nanti sudah tiba di jakarta,” katanya.

Tetap waspada

Setyo mengatakan, Markas Besar Polri telah mengirim pesan kepada seluruh jajarannya di lapangan, untuk tetap waspada karena pelaku teror sering memanfaatkan momen peringatan hari-hari besar untuk melancarkan aksinya.

“Teroris selama ini menargetkan polisi karena kini terus melakukan upaya pencegahan dengan menangkap rekan-rekan mereka. Kami sadar benar bahwa kami menjadi target mereka,” kata Kadiv Humas Polri itu.

Di Malang, Jawa Timur, polisi dibantu TNI juga meningkatkan kewaspadaan menghadapi potensi gangguan keamanan jelang lebaran.

Komandan Kodim 0833 Malang, Letkol. Muridan, mengaku siap membantu polisi dengan mengerahkan Bintara Pembina Desa (Babinsa) untuk memantau di seluruh daerah itu.

"Peran masyarakat juga penting untuk melaporkan jika ada orang asing," katanya.

Komentar

Silakan memberikan komentar Anda dalam bentuk teks. Komentar akan mendapat persetujuan Moderator dan mungkin akan diedit disesuaikan dengan Ketentuan Penggunaan. BeritaBenar. Komentar tidak akan terlihat langsung pada waktu yang sama. BeritaBenar tidak bertanggung jawab terhadap isi komentar Anda. Dalam menulis komentar harap menghargai pandangan orang lain dan berdasarkan pada fakta.