Prabowo Optimis akan Kerjasama Pertahanan Indonesia-Malaysia

Malaysia menjadi negara tujuan pertama lawatan Prabowo setelah ia menjabat Menhan.
Ali Nufael
2019.11.14
Kuala Lumpur
191114-MY-ID-Defense1000.jpg Menteri Pertahanan Indonesia, Prabowo Subianto, memberikan penghormatan dalam upacara militer, disaksikan oleh Menteri Pertahanan Malaysia, Mohamad Sabu, di Kementerian Pertahanan Malaysia di Kuala Lumpur, 14 November 2019.
AP

Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto mengaku optimis kerja sama pertahanan Indonesia-Malaysia akan semakin bisa ditingkatkan, demikian disampaikannya dalam lawatan dua harinya ke Malaysia, Kamis, 14 November 2019.

“Saya sangat optimis dalam melihat masa depan hubungan pertahanan antara kedua negara. Kami ingin mencari bentuk-bentuk kerjasama yang lebih baik lagi pertukaran perwira dan pertukaran siswa antara Indonesia dan Malaysia saya kira sangat baik. Dan juga kerjasama di bidang teknik dan industri pertahanan,” kata Prabowo.

Lawatannya ke Malaysia ini adalah kunjungannya yang pertama dalam kapasitasnya sebagai Menteri Pertahanan setelah dilantik Presiden Joko “Jokowi” Widodo pada 23 Oktober 2019.

“Hari ini kunjungan resmi saya yang pertama sebagai Menhan (Menteri Pertahanan) dan negara pertama adalah Malaysia. Saya mendapat arahan dari Presiden (Jokowi) agar hubungan Malaysia-Indonesia dijaga dan dieratkan,” kata Prabowo, yang juga adalah mantan Komandan Jendral Kopassus pada masa pemerintahan Orde Baru, dalam jumpa pers bersama mitranya, Menhan Malaysia Mohamad Sabu.

Jumpa pers tersebut diadakan selepas menyelenggarakan pertemuan bilateral di Kementerian Pertahanan di Kuala Lumpur.

 

 

Komitmen bersama

Dalam pertemuan bilateral itu, kedua menteri mengungkapkan komitmen bersama untuk meningkatkan kerjasama pertahanan yang telah dibina selama ini berdasarkan kesepakatan bersama untuk mencapai perdamaian, stabilitas, dan kesejahteraan wilayah Asia Tenggara, demikian disebutkan dalam siaran pers Kementerian Pertahanan Malaysia.

Masalah lain yang dibicarakan dalam pertemuan tertutup itu adalah juga tentang lanskap keamanan global yang dinamis dan juga ancaman keamanan yang tidak bersifat tradisional khusunya terorisme yang menjadi isu prioritas.

Dalam jumpa pers itu Menhan Malaysia Mohamad Sabu menegaskan kembali bagaimana Indonesia dilihat sebagai mitra penting Negara Jiran itu.

“Malaysia amat gembira dengan jalinan diplomatik antara dua negara sejak 62 tahun lalu menjadi harmoni dan sangat istimewa dan juga berada pada tahap yang tinggi di semua peringkat,” kata Mohamad Sabu.

Hubungan pertahanan kedua negara terus meningkat dibawah kerjama Komite Perbatasan Umum (GBC) yang dibentuk pada 1972, terutama antara Angkatan Bersenjata Malaysia (MAF) dan Tentara Nasional Indonesia (TNI).

Hubungan militer keduanya juga diperkuat dengan inisiatif sub regional seperti Patroli Selat Malaka dan Pengaturan Kerjasama Trilateral yang juga melibatkan Filipina.

Hubungan Indonesia –Malaysia dilihat semakin kuat dengan kemenangan Partai Pakatan Harapan yang dipimpin Perdana Menteri Mahathir Mohamad dalam Pemilu Malaysia tahun lalu.

PM Mahathir Mohamad ikut hadir dalam pelantikan Jokowi pada 20 Oktober 2019.

Malaysia juga menjadi negara pertama yang dikunjungi Jokowi pada Agustus lalu setelah presiden yang terpilih untuk kedua kalinya itu resmi menang dalam Pilpres mengalahkan Prabowo dalam pemilihan yang berlangsung cukup sengit, dimana berkali-kali kubu Prabowo menolak hasil Pemilu itu.

Kedua negara walaupun memiliki hubungan kerjasama yang relatif baik, tidak luput dari ketegangan. Masalah buruh migran asal Indonesia yang menerima perlakuan buruk di Malaysia menjadi salah satu penyebab permasalahan dalam hubungan kedua negara.

Komentar

Silakan memberikan komentar Anda dalam bentuk teks. Komentar akan mendapat persetujuan Moderator dan mungkin akan diedit disesuaikan dengan Ketentuan Penggunaan. BeritaBenar. Komentar tidak akan terlihat langsung pada waktu yang sama. BeritaBenar tidak bertanggung jawab terhadap isi komentar Anda. Dalam menulis komentar harap menghargai pandangan orang lain dan berdasarkan pada fakta.