Bali Resmikan Pusat Komando Pengamanan Pertemuan IMF

Kapolda Bali menyatakan tidak ada indikasi terorisme atau kejahatan lain menjelang pertemuan IMF dan Bank Dunia.
Anton Muhajir
2018.04.11
Denpasar
180411_ID_CommanCenter_1000.jpg Suasana pemantauan di Command Center Polda Bali, Denpasar, dengan memanfaatkan 380 kamera pemantau yang tersebar di Pulau Dewata, 11 April 2018.
Anton Muhajir/BeritaBenar

Kepolisian Daerah (Polda) Bali meresmikan Pusat Komando (Command Center) untuk mengantisipasi keamanan Pulau Dewata terutama menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Bali dan pertemuan International Monetary Fund (IMF) dan Bank Dunia di provinsi itu.

Kapolda Bali Irjen. Pol. Petrus Reinhard Golose menandatangani prasasti peresmian Pusat Komando di Mapolda Bali di Denpasar, Rabu, 11 April 2018

Golose mengatakan Pusat Komando tersebut berfungsi untuk memantau (monitoring) dan mengawasi (surveillance) keamanan di masyarakat.

“Kita bisa belajar dari London yang sudah memiliki command center canggih sehingga bisa menemukan pelaku kejahatan dengan mudah karena banyaknya CCTV yang mereka miliki,” katanya.

Command Center Polda Bali menempati satu gedung terpisah dengan satu lantai khusus untuk melakukan pemantauan dan pengawasan.

Command Center ini agar kita bisa mengantisipasi dinamika di lapangan, mengontrol lewat CCTV. Contohnya masalah lalulintas. Kalau biasanya pagi-pagi Pak Dirlantas keliling memantau ke lapangan, sekarang bisa memantau dari sini,” katanya.

Tujuannya, menurut Golose, untuk memberikan layanan kepada masyarakat.

“Apalagi kita dalam persiapan pertemuan tahunan IMF dan World Bank. Kita akan tunjukkan bahwa polisi Bali sudah siap untuk bertarung di kancah internasional,” lanjut Golose.

“Ini adalah penggunaan teknologi dalam pengawasan keamanan.”

Mengenai persiapan pengamanan untuk pertemuan tahunan IMF dan Bank Dunia yang akan diadakan pada Oktober 2018 nanti, jelasnya, Polda Bali akan bekerja sama dengan Polda Jatim dan Korps Lalulintas Mabes Polri.

Khusus terkait ancaman terorisme, Golose mengatakan ada unit khusus yang menangani yaitu Counter Transnational and Organized Crime (CTOC).

“Berdasarkan pemantauan yang kami lakukan, tidak ada indikasi yang mengarah ke terorisme atau kejahatan lain menjelang pertemuan IMF dan Bank Dunia,” ujarnya.

Integrasi

Dalam ruang Pusat Komando Polda Bali, petugas Polda Bali, sebagian besar adalah anak-anak muda berusia 20-an tahun, mengawasi kondisi keamanan Bali berdasarkan sekitar 380 kamera pemantau (CCTV) yang tersebar di provinsi itu.

Kepala Sub Bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi (Kasubid TIK) Polda Bali, AKBP Maman Sudirman, menjelaskan teknologi dan fitur di pusat komando, yaitu CCTV yang terkoneksi dengan sembilan Polres di Bali.

Kamera pemantau yang dimiliki Polda Bali sudah terintegrasi dengan kamera pemantau instansi lain, misalnya Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) di Nusa Dua yang memiliki 110 kamera.

Command Center juga terhubung dengan kamera pemantau program smart city milik Pemkab Badung.

“Sangat membantu dalam memantau lalulintas dan keamanan,” ujarnya.

Khusus terkait pengamanan sidang tahunan IMF dan Bank Dunia, Command Center juga bekerja sama dengan pengelola jalan tol yang nantinya dilewati para delegasi dan hotel-hotel tempat menginap para delegasi.

Kamera pemantau juga secara langsung menyiarkan kondisi di pintu-pintu masuk Bali, seperti Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Pelabuhan Gilimanuk, Pelabuhan Padangbai, bahkan Pelabuhan Celukan Bawang di Buleleng.

Maman mengatakan fasilitas lain di Command Center adalah pengawasan kendaraan patroli anggota kepolisian di Bali.

“Kalau ada laporan masyarakat, seperti kriminal dan kemacetan, Command Center bisa dengan mudah menggerakkan anggota ke sana,” katanya.

Selain itu ada sistem pelaporan dari anggota polisi di lapangan. Melalui aplikasi personel Polda Bali, Command Center bisa mengawasi anggota termasuk posisi dan satuannya secara realtime.

Melalui aplikasi pelaporan anggota di lapangan, Maman menambahkan, bisa terpantau juga jumlah kekuatan di lapangan.

“Ada peta gambaran nyata kekuatan anggota di lapangan. Seluruh kekuatan terlihat karena setiap empat jam sekali diperbarui,” ujarnya.

Untuk melibatkan publik, ada pula aplikasi “Salak Bali yang bisa diunduh publik melalui Android. Melalui aplikasi ini, publik bisa melaporkan kondisi lalulintas ataupun tindak kejahatan. Polisi terdekat akan menerima laporan itu dan menindaklanjuti.

Standar prosedurnya akan dihitung sampai 30 detik agar laporan itu diterima untuk ditindaklanjuti petugas terdekat. Jika dalam 30 detik belum ada tindakan, maka akan dialihkan ke petugas lain.

“Jika tidak ada respon juga, akan langsung direspon mesin kami di Command Center,” lanjutnya.

Petugas Polda Bali memantau keamanan lewat layar Command Center di Denpasar, 11 April 2018. (Anton Muhajir/BeritaBenar)
Petugas Polda Bali memantau keamanan lewat layar Command Center di Denpasar, 11 April 2018. (Anton Muhajir/BeritaBenar)

Modernisasi

Kapolda Bali mengatakan Command Center merupakan modernisasi sistem pelaporan dan pengawasan yang sebelumnya sudah ada, seperti telepon 110 yang ditindaklanjuti oleh Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT).

Untuk membangun Command Center ini Polda Bali menghabiskan dana Rp 6 miliar. “Sumber dananya dari Mabes Polri,” kata Kabid Humas Polda Bali, Hengky Widjaja. Peresmian ini, kata Hengky, karena terkait langsung dengan persiapan rapat tahunan IMF dan Bank Dunia yang akan digelar di Bali Oktober nanti.

Pertemuan itu akan diadakan di kawasan ITDC Nusa Dua. Kawasan mewah seluas 350 hektar berada di ujung selatan Bali dan sering menjadi lokasi pertemuan internasional penting lain.

Komentar

Silakan memberikan komentar Anda dalam bentuk teks. Komentar akan mendapat persetujuan Moderator dan mungkin akan diedit disesuaikan dengan Ketentuan Penggunaan. BeritaBenar. Komentar tidak akan terlihat langsung pada waktu yang sama. BeritaBenar tidak bertanggung jawab terhadap isi komentar Anda. Dalam menulis komentar harap menghargai pandangan orang lain dan berdasarkan pada fakta.