Lembaga amal bantah RS Indonesia di Gaza digunakan sebagai tempat persembunyian Hamas
2023.11.06
Jakarta
Lembaga bantuan kemanusiaan asal Indonesia pada Senin (6/11) membantah tuduhan militer Israel bahwa Rumah Sakit Indonesia di Gaza, Palestina menjadi tempat persembunyian dan pusat operasi serta penyimpanan logistik militer pasukan militan Hamas.
Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) mengatakan bahwa tuduhan Israel tersebut bisa jadi merupakan prakondisi untuk Israel melakukan serangan ke RS Indonesia yang berada di Bait Lahiya, Gaza Utara.
“Kami membantah. Kita membangun rumah sakit ini dalam konteks yang benar-benar profesional yaitu sesuai dengan kebutuhan masyarakat Gaza, baik saat itu maupun saat ini,” ujar Ketua Presidium MER-C Indonesia dr. Sarbini Abdul Murad dalam konferensi pers di Jakarta.
“Oleh sebab itu kami mengimbau kepada masyarakat internasional untuk menjaga institusi yang jelas itu dilindungi undang-undang, salah satunya rumah sakit,” kata Sarbini.
Sarbini mengatakan RS Indonesia adalah tumpuan bagi masyarakat di Gaza Utara yang berjumlah 450.000 orang dalam menjalani perawatan medis.
Sebelumnya, Militer Israel menuding sejumlah rumah sakit di Jalur Gaza, termasuk RS Indonesia, menampung kelompok Palestina Hamas sebagai markas mereka.
"Hamas secara sistematis mengeksploitasi rumah sakit-rumah sakit sebagai bagian dari mesin perangnya," kata kepala juru bicara militer Israel Laksamana Muda Daniel Hagari, seperti dikutip Reuters pada Minggu (5/11).
Dalam konferensi pers, Hagari memperlihatkan video, foto, dan rekaman audio yang menurutnya menunjukkan strategi Hamas menggunakan sejumlah rumah sakit sebagai perisai dari serangan Israel.
Rumah sakit itu antara lain Rumah Sakit Sheikh Hamad yang didanai pemerintah Qatar yakni Rumah Sakit Sheikh Hamad dan Rumah Sakit Indonesia.
Dua video di rumah sakit Qatar menunjukkan terowongan Hamas terbuka dan personel Hamas menembaki tentara Israel dari dalam rumah sakit, kata Hagari. Satu citra satelit menunjukkan peluncur roket terletak di seberang jalan dari rumah sakit Indonesia, tambahnya.
Insinyur yang membangun RS Indonesia, Faried Thalib, mengakui ada fasilitas bawah tanah rumah sakit. tapi itu tempat untuk menyuplai oksigen kepada pasien dari tempat produksi yang berada di samping rumah sakit, bukan lokasi penyerangan roket.
“Oksigennya langsung connecting dari ruang bawah tanah masuk ke rumah sakit,” kata Faried.
Faried pun membantah video berasal dari militer Israel terkait adanya lorong bawah tanah di RS Indonesia yang diklaim menjadi basis Hamas menyerang Israel.
“Ini bukan Rumah Sakit Indonesia. Saya gak tahu di rumah sakit mana ini,” jelasnya.
Direktur RS Indonesia Atef al-Kahlout, memohon kepada pemerintah Indonesia untuk melakukan tekanan terhadap Amerika Serikat, Israel, Inggris, Prancis, dan PBB agar segera menghentikan serangan terhadap Jalur Gaza.
“Kami sangat yakin kepada pemerintah Indonesia akan mampu menekan penjajah (Israel), untuk menghentikan serangan terhadap rakyat Palestina, terhadap rumah sakit, dan memberikan perlindungan kepada rumah sakit Indonesia,” terang Kahlout dalam keterangannya, Senin.
Oktober lalu, Hamas menolak klaim Israel bahwa mereka menggunakan rumah sakit untuk tujuan militer ketika Israel meningkatkan pemboman terhadap Jalur Gaza yang terkepung.
Yon Machmudi, Kepala Program Studi Kajian Timur Tengah dan Islam Universitas Indonesia, mengatakan Israel memang sengaja ingin membersihkan semua bangunan di Gaza.
“Tentu alasannya memudahkan untuk menemukan dan melakukan serangan kepada kelompok Hamas,” jelas Yon kepada BenarNews.
RS Indonesia, shelter untuk ribuan warga Palestina
Menurut Kementerian Kesehatan Palestina yang dikuasai Hamas, hingga saat ini sekitar 10.000 orang di Gaza telah tewas, di mana 4.000-an lebih adalah anak-anak, sejak militer Israel melakukan gempuran ke wilayah itu, sebagai balasan atas serangan brutal Hamas ke wilayah selatan Israel pada 7 Oktober yang menewaskan 1.400 orang di Israel, dan menawan lebih dari 200 orang, termasuk anak-anak.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Indonesia, Lalu Muhammad Iqbal, mengatakan sejak awal dibangun RS Indonesia sepenuhnya digunakan untuk tujuan kemanusiaan.
Iqbal menambahkan terbukti selama ini rumah sakit tersebut sangat bermanfaat bagi masyarakat si Gaza. Khususnya saat ini dimana hampir 1.200 pasien dirawat, meskipun kapasitas RS Indonesia hanya sekitar 300.
“Bahkan RS Indonesia juga menjadi shelter bagi 8.000 warga sipil yang kehilangan rumahnya,” jelas Iqbal kepada BenarNews.
Iqbal mengatakan sudah sepantasnya RS Indonesia dijaga semua pihak karena saat ini praktis yang aktif di Gaza hanya tinggal dua buah rumah sakit yaitu RS As Syifa dan RS Indonesia.
Dia juga menegaskan bahwa Israel juga harus menghentikan serangannya ke fasilitas-fasilitas sipil, khususnya fasilitas kemanusiaan seperti rumah sakit.
“Peringatan Sekjen PBB sangat tepat, ‘Dalam perang sekalipun, ada aturan dan hukum’,” ucap Iqbal.
Indonesia bahas pengiriman Kapal RS ke Gaza
Sementara itu, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto membahas rencana pengiriman Kapal RS ke Gaza bersama Duta Besar Palestina Zuhair Al Shun dan Dubes Mesir Ashraf Mohamed Moguib Sultan secara terpisah di kantor Kementerian Pertahanan (Kemhan), Jakarta, Senin.
“Kita diskusi secara rinci terutama mengenai rencana pengiriman kapal rumah sakit kita. Dan ini akan segera ditindaklanjuti. Mudah-mudahan akan ada koordinasi yang baik,” ujar Prabowo usai bertemu Dubes Mesir dalam keterangan Kemhan yang dikirim kepada BenarNews.
Ahsraf menyampaikan bahwa Gaza saat ini membutuhkan bantuan kemanusiaan seperti makanan, air, persediaan medis, bahan bakar dan sebagainya.
“Mesir sangat terbuka untuk menerima seluruh bantuan kemanusiaan yang datang dari Indonesia. Kami membahas kemungkinan untuk menerima lebih banyak bantuan dari Indonesia ke Jalur Gaza,” ujar Ashraf.
Pertemuan OKI dan demo dukung Palestina
Sementara itu Indonesia mengatakan akan hadir dalam KTT Luar Biasa Organisasi Kerja sama Islam (OKI) pada 12 November di Riyadh, Arab Saudi, untuk mendiskusikan apa yang disebut organisasi tersebut sebagai “agresi brutal Israel melawan warga Palestina.”
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Indonesia, Muhammad Iqbal, menyatakan bahwa delegasi Indonesia sedang mendiskusikan tentang partisipasi mereka.
Sehari sebelumnya Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dan Menteri Agama RI Yaqut Cholil Qoumas serta sejumlah tokoh politik hadir dalam demonstrasi akbar Aksi Rakyat Indonesia Bela Palestina di Jakarta.
“Atas nama pemerintah Indonesia, kami ingin menegaskan dukungan kami terhadap perjuangan rakyat Palestina,” kata Retno Marsudi, “kami di sini bersatu dalam keberagaman untuk menunjukkan solidaritas kami demi kemanusiaan!”
Unjuk rasa yang dilakukan di sekitar Monas tersebut adalah salah satu demonstrasi pro-Palestina terbesar di dunia, yang oleh penyelenggaranya diklaim dihadiri lebih dari 2 juta orang. Gelombang protes untuk membela Palestina dalam perang Israel – Hamas ini juga terjadi di kota lain di dunia seperti New York, Washington, London, Paris, Berlin, Ankara, dan masih banyak lagi.