Calon BIN Sutiyoso Akan Menguatkan Sistem Pertahanan Cyber Untuk Menangkal ISIS
2015.07.02

Kandidat terpilih Badan Intelijen Negara (BIN) Sutiyoso mengatakan akan memerangi Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) dengan media yang sama yang digunakan ISIS untuk meluaskan pengaruh mereka di Indonesia.
“Ideologi dan tindakan ISIS adalah menyesatkan. Karena itu Indonesia harus serius untuk mengatasinya. Kita harus meluruskan hal ini kepada generasi muda agar mereka tidak mengukuti ideologi dan ajaran yang salah ini,” katanya kepada BeritaBenar hari Kamis.
“Kita akan memerangi ISIS dengan metode yang sama yang mereka gunakan, salah satunya lewat internet,” katanya sambil melanjutkan bahwa ISIS banyak melakukan perekrutan lewat sosial media.
“Ini akan menjadi salah satu agenda penting bagi BIN.”
Siapa Sutiyoso?
Sutiyoso ditunjuk oleh Presiden Joko “Jokowi” Widodo sebagai Kepala BIN tanggal 10 Juni lalu untuk menggantikan menggantikan Marciano Norman.
Ia dikenal di kalangan sipil karena sebelumnya menjabat sebagai Gubernur Jakarta selama dua periode (Oktober 1997-Oktober 2007). Sutiyoso dikenal masyarakat Jakarta dengan panggilan akrab “Bang Yos.”
Ia juga dikenal akrab dikalangan militer, karena sebelumnya menjabat sebagai Komando Daerah Militer Jaya tahun 1996-1997 dan pernah menjadi Wakil Komandan Koppasus.
“Saya mantan intel Kopassus [Komando Pasukan Khusus],” kata Sutiyoso yang menutup karier militernya dengan pangkat letnan jenderal berbintang tiga.
Sutiyoso menjabat sebagai Ketua Umum Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia sebelum dicalonkan sebagai Kepala BIN.
Dengan semua latar belakang yang dimiliki, pria berumur 70 tahun ini yakin akan dapat menjalankan tugas baru memimpin BIN.
Agenda Baru BIN: Sutiyoso
Sutiyoso mengatakan bahwa Presiden Jokowi telah memerintahkan untuk membenahi struktur organisasi BIN agar lebih efektif.
“Ini merupakan tantangan berat untuk melakukan perbaikan keorganisasian serta meningkatkan efektifitas BIN, termasuk dalam menangkal terorisme,” katanya sambil mengatakan bahwa ia akan merekrut 1000 anggota baru dari latar belakang yang berbeda.
"Agar kita bisa memenuhi tuntutan intelijen zaman sekarang. Termasuk mempertahankan Indonesia dari ancaman yang datangnya dari dunia maya [internet],” katanya.
“Cakupan BIN sangat luas, bukan hanya di Indonesia tapi juga diluar negeri,” katanya kepada wartawan di Jakarta hari Kamis sambil menjelaskan bahwa BIN membutuhkan paling tidak 5.000 personel.
Sejauh ini BIN hanya mempunyai 1.975 personel.
“Karena itu tambahan 1000 personel akan sangat membantu kinerja dan efektifitas BIN,” katanya lanjut.
Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Tedjo Edhy Purdijatno mengatakan penangkalan ideologi ISIS lewat internet perlu diperkuat.
“Indonesia telah sepakat bahwa ideologi ISIS tidak boleh hidup dan berkembang, tetapi tanpa penguatan informasi dan technologi (cyber) kita akan kewalahan menangkal ideologi tersebut,” katanya kepada BeritaBenar.
“Kita tidak harus membatasi hak berbicara setiap individu, tetapi pemantauan terhadap situs radikal harus terus dilakukan, kalau perlu diretas. Karena kalau ideologi sudah mengakar akan lebih susah mengatasinya,” katanya lanjut.
Juru bicara BNPT Irfan Idris mengatakan bahwa ISIS menyebarkan ideologi radikal ke seluruh dunia dengan metode yang sama, lewat internet dengan target orang muda.
“Lihat saja serangan terakhir yang terjadi di tiga negara [Tunisia, Perancis dan Kuwait] tanggal 26 Juni lalu, pola yang sama yaitu bunuh diri, dilakukan oleh orang muda dengan ideologi ISIS,” katanya kepada Berita Benar hari Kamis.
“Kemungkinan besar mereka mendapat pengaruh radikalisasi secara individual. Karena itu kita harus mematahkan ideologi yang salah ini dikalangan pemuda Indonesia,” lanjut Irfan.
ISIS mengklaim bertanggung jawab terhadap dua serangan yang berlangsung serentak tanggal 26 Juni lalu di Tunisa dan Kuwait serta menginspirasi insiden di Perancis.
Serangan penembakan di Tunisia telah menewaskan setidaknya 38 orang, 21 diantaranya adalah wisatawan asing dari berbagai negara termasuk Belgia, Inggris dan Jerman.
Pada hari yang sama di Kota Kuwait bunuh diri terjadi di Masjid kelompok minoritas Muslim Syiah, yaitu Masjid Imam Sadiq.
Pengeboman terjadi saat umat Muslim Syiah sedang melaksanakan sholat Jumat dan setidaknya telah menewaskan 27 orang serta ratusan terluka.
Di Perancis sopir truk menabrakkan mobil van ke gudang bahan kimia dan menggantung kepala bosnya di pintu gerbang Saint-Quentin-Fallavier, sebuah kota di sebelah tenggara Perancis, pada hari itu juga.
Uji kelayakan: menangkal ideologi radikal dan penguatan cyber intelijen
Sutiyoso telah menjalani uji kelayakan yang dilakukan oleh Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) tanggal 30 Juni lalu sebagai syarat pengangkatan Kepala BIN berdasarkan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2011.
Anggota dewan mencecar dengan berbagai pertanyaan seputar isu ideologi, separatisme, ekonomi, partai politik, dan terorisme, termasuk agenda untuk memerangi ISIS.
“Kita harus memastikan ketua BIN yang baru mempunyai kapasitas untuk mengatasi kemungkinan ancaman pertahan Indonesia dari dalam dan luar negri,” kata Komisi Pertahanan Mahfud Siddiq di Jakarta tanggal 2 Juli.
“Fit and proper test [uji kelayakan] akan menentukan apakah Sutiyoso lolos atau tidak sebagai Kepala BIN. Komisi I akan memberikan rekomendasi kepada Presiden berdasarkan ini,” kata Wakil Ketua Komisi I Hanafi Rais.
“Tetapi keputusan akhir tetap berada ditangan Presiden,” katanya lanjut.
Wakil Ketua Komisi I DPR Tantowi Yahya mengatakan ancaman terhadap ideologi yang menyimpang UUD’1945 dan Pancasila sangat besar dan terus berkembang.
"ISIS adalah contoh nyata dari ancaman tersebut. Kerena itu BIN kedepan harus mempunyai pertahanan cyber yang kuat. Intelijen kedepan tidak lagi konvensional tapi meluas kearah informasi dan teknologi," ucapnya.