Pemerintah Merehabilitasi 12 WNI Yang Tertangkap di Perbatasan Turki
2015.03.30

Menteri Sosial (Mensos) Khofifah Indar Parawansa memastikan 12 orang ini akan menjalani konseling dan mendalami ajaran agama Islam yang benar.
“Proses ini penting supaya mereka tidak trauma dan bisa kembali hidup normal dengan kelurga dan masyarakat,” katanya kepada BenarNews tanggal 29 Maret.
Khofifah menjelaskan jangka waktu yang diperlukan untuk rehabilitasi tergantung dari kebutuhan.
“Kita akan melihat perkembangan mereka setiap hari. Konseling dengan ulama dan psikologis akan membantu kami membuat keputusan berapa waktu yang mereka butuhkan untuk menjalani rehab ini. Selain itu rehab untuk dewasa dan anak-anak tentunya juga berbeda,” katanya.
Khofifah berkata pihaknya juga akan bekerjasama dengan Pemerintah Daerah (Pemda) untuk membahas langkah selanjutnya setelah mereka keluar dari rehab.
“Tugas kami masih banyak kedepan, misalnya kemana mereka akan pergi setelah keluar dari rehab? Saya mendengar mereka sudah menjual segala hak milik untuk pergi ke Suriah. Karena itu keterlibatan Pemda akan sangat diperlukan untuk mengatasi hal ini,” katanya.
Dana untuk deradikalisasi ini menurut Khofifah akan disediakan oleh Kemensos dan pengelolaan akan diserahkan kepada Kementrian Pembangunan Umum.
Langkah positif
Pengamat masalah terorisme dari Yayasan Prasasti Perdamaian Taufik Andrie menilai upaya rehabilitasi merupakan awal yang baik.
"Mudah-mudahan orang-orang ini dapat terbuka pikirannya dan menemukan langkah konstruktif untuk mencegah mereka kembali ke Suriah," kata Taufik kepada BenarNews, Sabtu 28 Maret.
Dia juga berkata pendekatan ini penting untuk mencegah balas dendam.
"Langkah deradikalisasi seperti ini bagus karena memberikan kesempatan berfikir bahwa pergi ke Suriah dan membunuh umat lain bukanlah ajaran Islam. Pendekatan dengan kekuasaan hukum terbukti selalu efektif. Dengan pendekatan lunak, mereka tidak sakit hati dan tidak membawa dendam di masa depan,” katanya.
Menurut Taufik, ada dua masalah yang dihadapi oleh pemerintah Indonesia. Pertama, bagaimana cara mencegah WNI ke Suriah? Kedua, bagaimana antisipasi pemerintah agar WNI yang kembali dari Suriah tidak bergabung dengan kelompok militan dan melancarkan tindak kekerasan?
"Membiarkan orang Indonesia ke Suriah akan menimbulkan persoalan baru bagi pemerintah, jadi sebaiknya harus dicegah. Bagi mereka yang kembali dari Suriah harus menjalani rehabilitasi," jelas Taufik.
Dia memperkirakan pendukung ISIS di Indonesia mencapai ribuan, tersebar di sejumlah daerah seperti Solo, Lamongan dan Malang. Pendukung ini bukan hanya organisasi tetapi juga individu.
Paramita Dewiyani memberikan kontribusi dalam artikel ini