Atraksi Damai ‘Perang Suku' Lembah Baliem
2017.08.18
Jayapura
Festival Lembah Baliem di Kabupaten Jayawijaya adalah festival budaya paling tua di Tanah Papua. Tahun ini, festival ke-28 yang digelar pada 8-11 Agustus lalu berhasil memecahkan rekor dunia pelemparan tombak terbanyak dengan dilemparnya 1.350 sege (tombak kayu tradisional).
Lebih dari 1.300 laki-laki, termasuk sejumlah wisatawan, ikut melempar sege, hal yang terjadi untuk pertama kalinya sejak festival ini digelar pertama kali pada 1989.
Sekitar 50.000 wisatawan lokal dan mancanegara ikut larut dalam suka cita festival ini.
Sejatinya festival ini mempertontonkan atraksi perang tradisional yang pernah terjadi di bumi La Pago, Lembah Baliem, Jayawijaya.
Sejumlah suku di dataran Wamena dan Lembah Baliem, seperti Suku Dani, Suku Yali, dan Suku Lani datang berkumpul di lembah untuk memperagakan simulasi perang dan pertunjukan tarian tadisional.
Dengan damai, “perang” diikuti hampir 3.000 peserta dari 40 distrik di Jayawijaya. Mereka memamerkan adu kekuatan antarsuku sebagai penghormatan terhadap kekayaan budaya.
Tidak hanya melihat “perang”, pengunjung juga dihibur oleh pagelaran tari dan musik tradisional, permainan lempar rotan Puradan dan lempar tombak Sikoko, peragaan memasak, pameran kerajinan tangan, hingga berbagai lomba, termasuk balap babi.