Menengok Jembatan Peninggalan Belanda

Bagian atas jembatan yang berfungsi sebagai rel kereta api cukup menarik warga luar kota untuk datang melihat dan mengabadikan keunikan tersebut.
Keisyah Aprilia
2017.12.20
Jawa Barat
CIRAHONG01.JPG

Kondisi sisi luar jembatan Cirahong di Desa Manonjaya, perbatasan antara Kabupaten Tasikmalaya dan Ciamis, Jawa Barat. (Keisyah Aprilia/BeritaBenar)

CIRAHONG02.JPG

Kendaraan baik roda empat maupun roda dua harus antri untuk bisa melintasi jembatan Ciharong. (Keisyah Aprilia/BeritaBenar)

CIRAHONG03.JPG

Pengendara sepeda motor melintasi jembatan Ciharong. (Keisyah Aprilia/BeritaBenar)

CIRAHONG04.JPG

Penjaga duduk di sebuah gubuk yang terdapat di ujung jembatan Ciharong. (Keisyah Aprilia/BeritaBenar)

CIRAHONG05.JPG

Penjaga jembatan Ciharong mengutip ongkos mengatur arus lalulintas ala kadarnya dari pengendara. (Keisyah Aprilia/BeritaBenar)

CIRAHONG07.JPG

Rel kereta api yang terletak di atas jembatan Ciharong. (Keisyah Aprilia/BeritaBenar)

CIRAHONG08.JPG

Kereta api saat hendak melintasi di atas jembatan Ciharong. (Keisyah Aprilia/BeritaBenar)

CIRAHONG09.JPG

Seorang warga menawarkan barang dagangan kepada pengendara saat sedang antri dekat jembatan Ciharong. (Keisyah Aprilia/BeritaBenar)

Dari sekian banyak jembatan yang dibangun pada masa penjajahan Belanda di Indonesia, terdapat satu jembatan yang terbilang sangat unik yaitu Jembatan Cirahong.

Cirahong sendiri dibangun di Desa Manonjaya. Tepatnya di perbatasan antara Kabupaten Tasikmalaya dan Ciamis, Jawa Barat.

Berdasarkan catatan negara, jembatan yang dikerjakan pada 1893 ini dilakukan secara gotong royong oleh orang Sunda - suku asli Jawa Barat - bekerjasama dengan kolonial Belanda pada masa itu.

Dari segi ukuran, Cirahong memiliki panjang 200 meter dengan lebar 2 meter. Infrastruktur jembatan ini tampak begitu kuat karena ditopang oleh dua penyangga beton setinggi 46 meter.

Sementara pada bagian atas, tersusun rapi besi baja yang saling bersilang yang menbuat Cirahong terlihat begitu kokoh.

Jembatan ini menjadi unik karena di atasnya terdapat rel kereta api jurusan Bandung, Yogyakarta, dan Surabaya. Hingga kini, jalur tersebut masih aktif. Setiap harinya tiga kereta api melintas, pukul 09.30 WIB, 11.30 WIB, dan pukul 13.00 WIB.

“Unik. Baru lihat jembatan ada rel kereta api seperti ini. Mungkin ini satu-satunya di Indonesia,” kata wisatawan asal Jakarta, Afwan saat ditemui BeritaBenar di lokasi, awal Desember lalu.

Jembatan ini membentang di atas derasnya arus sungai Citanduy yang bermuara ke Laut Kidul.

Karena keunikannya, banyak warga luar Jawa Barat yang datang hanya sekadar berfoto bersama kerabat dan keluarga.

Karena jembatan ini tak cukup lebar, terpaksa kendaraan roda dua ataupun roda empat yang akan melintas harus bergantian.

Warga sekitar bergotong-royong mengatur lalu lintas dari kedua arah dengan bayaran seadanya dari yang melintas.

“Kami tidak tetapkan berapa harus dibayar ketika ingin melintas. Kami terima seadanya saja. Ada yang kasih alhamdulillah, tidak ada juga tidak apa-apa,” kata penjaga Jembatan Cirahong, Mang Asep.

Komentar

Silakan memberikan komentar Anda dalam bentuk teks. Komentar akan mendapat persetujuan Moderator dan mungkin akan diedit disesuaikan dengan Ketentuan Penggunaan. BeritaBenar. Komentar tidak akan terlihat langsung pada waktu yang sama. BeritaBenar tidak bertanggung jawab terhadap isi komentar Anda. Dalam menulis komentar harap menghargai pandangan orang lain dan berdasarkan pada fakta.