Menengok Jembatan Peninggalan Belanda
2017.12.20
Jawa Barat
Dari sekian banyak jembatan yang dibangun pada masa penjajahan Belanda di Indonesia, terdapat satu jembatan yang terbilang sangat unik yaitu Jembatan Cirahong.
Cirahong sendiri dibangun di Desa Manonjaya. Tepatnya di perbatasan antara Kabupaten Tasikmalaya dan Ciamis, Jawa Barat.
Berdasarkan catatan negara, jembatan yang dikerjakan pada 1893 ini dilakukan secara gotong royong oleh orang Sunda - suku asli Jawa Barat - bekerjasama dengan kolonial Belanda pada masa itu.
Dari segi ukuran, Cirahong memiliki panjang 200 meter dengan lebar 2 meter. Infrastruktur jembatan ini tampak begitu kuat karena ditopang oleh dua penyangga beton setinggi 46 meter.
Sementara pada bagian atas, tersusun rapi besi baja yang saling bersilang yang menbuat Cirahong terlihat begitu kokoh.
Jembatan ini menjadi unik karena di atasnya terdapat rel kereta api jurusan Bandung, Yogyakarta, dan Surabaya. Hingga kini, jalur tersebut masih aktif. Setiap harinya tiga kereta api melintas, pukul 09.30 WIB, 11.30 WIB, dan pukul 13.00 WIB.
“Unik. Baru lihat jembatan ada rel kereta api seperti ini. Mungkin ini satu-satunya di Indonesia,” kata wisatawan asal Jakarta, Afwan saat ditemui BeritaBenar di lokasi, awal Desember lalu.
Jembatan ini membentang di atas derasnya arus sungai Citanduy yang bermuara ke Laut Kidul.
Karena keunikannya, banyak warga luar Jawa Barat yang datang hanya sekadar berfoto bersama kerabat dan keluarga.
Karena jembatan ini tak cukup lebar, terpaksa kendaraan roda dua ataupun roda empat yang akan melintas harus bergantian.
Warga sekitar bergotong-royong mengatur lalu lintas dari kedua arah dengan bayaran seadanya dari yang melintas.
“Kami tidak tetapkan berapa harus dibayar ketika ingin melintas. Kami terima seadanya saja. Ada yang kasih alhamdulillah, tidak ada juga tidak apa-apa,” kata penjaga Jembatan Cirahong, Mang Asep.