Pelatihan yang Membangkitkan Masyarakat Pasca Gempa

Lenita Sulthani
2015.11.23
Klaten
PGimage001.jpg

PKBM Yayasan Titian di Desa Bayat, Klaten, Jawa Tengah menjadi pusat kegiatan masyarakat desa yang terkena gempa pada tahun 2006. (BeritaBenar)

PGimage002.jpg

Anak-anak berlatih menari pada suatu sore di PKBM Desa Bayat. BeritaBenar

PGimage003.jpg

Idris, salah satu pembimbing di PKBM sedang berdiskusi dengan anak-anak peserta kelompok membaca tentang buku yang baru saja selesai dibaca.(BeritaBenar)

PGimage004.jpg

Anak-anak kelas angklung sedang mendengar instruksi pembimbing. BeritaBenar

PGimage005.jpg

Purnamawati mempraktikkan cara menjahit kantong baju, sementara Pardi, sang pembimbing, memperhatikan. BeritaBenar

PGimage006.jpg

Remaja desa Bayat mengikuti kelas belajar gitar di pusat kegiatan belajar Yayasan Titian. BeritaBenar

PGimage007.jpg

Pengunjung PKBM membantu para staf menginventarisasi buku-buku yang baru diterima dari Yayasan Titian di Jakarta. (BeritaBenar) BeritaBenar

PGimage008.jpg

Pelatihan kompetensi guru ini menitikberatkan pada manajemen emosi dalam menghadapi murid-murid di kelas. BeritaBenar

Desa Bayat di Klaten, Jawa Tengah,  sempat terlupakan pasca gempa 2006 yang mengguncang Yogyakarta, Klaten dan sejumlah daerah di  Jawa Tengah. Gempa tersebut merenggut lebih dari 6000 jiwa. Sekitar 1000 diantaranya adalah warga Klaten yang jumlah total penduduknya sekitar 56.000 orang.

Namun itu adalah cerita lalu. Kini warga desa itu semakin maju, sejak sebuah yayasan di Jakarta, Yayasan Titian, membuka pusat pelatihan bagi warga Klaten.  Berbagai pelatihan diadakan di Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) di desa itu.

Pelatihan yang diadakan beragam, dari kursus menjahit, musik sampai diskusi buku,  fasilitas internet dan buku-buku bacaan, sampai pelatihan bagi guru.

Saat ini, ada 87 murid kelas satu, 90 murid kelas dua dan 90 murid kelas tiga yang menerima beasiswa pelatihan. Selain itu, ada 40 orang guru yang mendapat pelatihan kompetensi dari semua jenjang pendidikan.

Komentar

Silakan memberikan komentar Anda dalam bentuk teks. Komentar akan mendapat persetujuan Moderator dan mungkin akan diedit disesuaikan dengan Ketentuan Penggunaan. BeritaBenar. Komentar tidak akan terlihat langsung pada waktu yang sama. BeritaBenar tidak bertanggung jawab terhadap isi komentar Anda. Dalam menulis komentar harap menghargai pandangan orang lain dan berdasarkan pada fakta.