Sayyang Pattuddu, tradisi "kuda menari" dari Tanah Mandar Sulawesi

Tradisi ini salah satunya digunakan untuk mengarak anak-anak yang telah khatam Alquran keliling kampung menunggang kuda sehingga mereka termotivasi menamatkan bacaan Alqurannya.
Taufan Bustan
2023.05.18
Polewali Mandar, Sulawesi Barat
FOTO_8-2.jpg

Iring-iringan peserta sayyang pattudu atau kuda menari bersiap untuk melakukan tradisi mereka di pedalaman kampung suku Mandar di Dusun Lamase, Desa Renggeang, Kecamatan Limboro, Kabupaten Polewali Mandar, Provinsi Sulawesi Barat, 28 April 2023. Seorang penunggang atau pesawe duduk di atas kuda sementara sejumlah laki-laki dewasa berada di sekeliling kuda. Dituntun oleh seorang sawi atau pawang kuda, mereka bertugas sebagai passarung atau penjaga keamanan dan keselamatan pesawe ketika sang kuda mulai menari. [Taufan Bustan/BenarNews]

FOTO_5-1.jpg

Warga menyaksikan tradisi sayyang pattudu di pedalaman kampung suku Mandar di Dusun Lamase, Polewali Mandar, Sulawesi Barat, 28 April 2023. Dahulu kala kuda menari hanya ditunggangi keluarga kerajaan dan digelar pada acara tertentu saja khususnya acara kebangsawanan, dan kerap dijadikan simbol sosial warga keturunan bangsawan. Namun perkembangannya, tradisi ini sudah bisa dilaksanakan oleh seluruh warga suku Mandar dalam berbagai perayaan. [Taufan Bustan/BenarNews]

FOTO_2-3.jpg

Pesawe laki-laki menggunakan penutup kepala atau sorban saat mengikuti tradisi sayyang pattudu, 8 April 2023. Tetua suku Mandar percaya sayyang pattuddu sudah ada sejak abad ke-14, pada masa pemerintahan raja pertama Kerajaan Balanipa, Imanyambungi yang bergelar Todilaling. Pada masa itu, kuda merupakan satu-satunya alat transportasi dan masyarakat lahirlah sayyang pattuddu. [Taufan Bustan/BenarNews]

FOTO_6-4.jpg

Pasawe perempuan yang telah khatam atau selesai membaca alquran mengenakan pakaian adat khas Mandar yaitu baju pokko diarak keliling kampung saat mengikuti tradisi sayyang pattudu di pedalaman kampung suku Mandar, 28 April 2023. Anak-anak dan remaja yang telah khatam Alquran di kampung ini akan diupacarakan dengan menunggangi sayyang pattuddu dan diarak keliling kampung. Sayyang pattuddu pun menjadi motivasi bagi anak-anak untuk segera menamatkan bacaan alqurannya. [Taufan Bustan/BenarNews]

FOTO_3-1.jpg

Pasawe perempuan duduk dengan tenang saat kuda mulai mengangkat kedua kaki depannya ke udara dalam tradisi sayyang pattudu di Dusun Lamase, Kabupaten Polewali Mandar 28 April 2023. Dalam atraksi ini, kuda yang sudah terlatih akan menari atau bergerak mengikuti musik dari tabuhan alat musik tradisional yang disebut rawana atau rebana. [Taufan Bustan/BenarNews]

FOTO_7-3.jpg

Parrawana atau pengiring musik tradisional rebana mengikuti tradisi sayyang pattudu atau kuda menari di pedalaman kampung suku Mandar di Dusun Lamase, Desa Renggeang, Kecamatan Limboro, Kabupaten Polewali Mandar 28 April 2023. Parrawana menjadi penting dalam pelaksanaan tradisi ini, karena jika parrawana tidak ada, kuda tidak akan bisa “menari”. [Taufan Bustan/BenarNews]

FOTO_9.jpg

Mempelai perempuan mengenakan baju adat suku Mandar menjadi pasawe dengan berdiri di atas kuda didampingi ayahnya (kiri) bersiap mengikuti tradisi sayyang pattudu atau kuda menari di pedalaman kampung suku Mandar di Dusun Lamase, 28 April 2023. Dalam sebuah pesta perkawinan di tanah Mandar, sayyang pattuddu sudah mejadi tradisi yang tidak boleh dipisahkan. Usai mempelai perempuan melaksanakan ijab kabul pagi harinya, pada sore harinya ia diwajibkan mengikuti tradisi ini dengan diarak keliling kampung dengan tujuan agar seluruh masyarakat tahu ada sebuah pesta pernikahan. [Taufan Bustan/BenarNews]

FOTO_14-1.jpg

Sawi dan sejumlah passarung berusaha mengontrol kuda yang mengangkat kedua kaki depannya ke udara dalam tradisi sayyang pattudu di pedalaman kampung suku Mandar di Dusun Lamase Sulawesi Barat, 3 Mei 2023. Kuda-kuda ini akan melakukan atraksi ketika sawi mulai mengkode dengan cara - hal yang sangat disayangkan- mencambuk kaki depan binatang tersebut dengan sebuah ranting kayu. Cambukan tersebut menyebabkan kuda yang telah dilatih menaikkan kaki depannya selama kurang lebih 3 sampai 5 detik. [Taufan Bustan/BenarNews]

FOTO_20.jpg

Seorang pangkalingdaqdaq atau pelantun syair Mandar (kiri) memberikan pantun muda-mudi kepada dua pasawe perempuan saat mengikuti tradisi sayyang pattudu atau kuda menari di pedalaman kampung suku Mandar di Dusun Lamase, Polewali Mandar, Sulawesi Barat, 3 Mei 2023. Selain memberikan pantun, pangkalingdaqdaq juga memberikan nasihat agama, pendidikan, dan nasihat tentang kehidupan. Proses ini merupakan akhir dari semua rangkaian tradisi sayyang pattudu. [Taufan Bustan/BenarNews]

FOTO_17-1.jpg

Dua ekor kuda diistirahatkan setelah melaksanakan sayyang pattudu di pedalaman kampung suku Mandar di Dusun Lamase, Desa Renggeang, Kecamatan Limboro, Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat, 3 Mei 2023. [Taufan Bustan/BenarNews]

Sayyang pattuddu atau kuda menari adalah sebuah tradisi suku Mandar di Sulawesi Barat yang menyinergikan agama dan budaya lokal. Dalam bahasa setempat, sayyang berarti kuda dan pattuddu berarti menari.

Disebut kuda menari, karena di saat tabuhan rebana mulai berbunyi, kuda yang sudah terlatih dan ditunggangi itu akan menghentak-hentakkan kaki dan mengangguk-anggukkan kepala, dan sesekali mengangkat setengah badannya di udara.

Tradisi ini kerap dilakukan untuk meramaikan acara pernikahan, memeriahkan perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW, penyambutan tamu-tamu pejabat, dan dilaksanakan sebagai bentuk penghargaan, khususnya kepada anak-anak yang telah menyelesaikan bacaan Alquran.

Tradisi unik ini telah ditetapkan sebagai warisan budaya tak benda nasional oleh pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sejak satu dekade lalu.

Komentar

Silakan memberikan komentar Anda dalam bentuk teks. Komentar akan mendapat persetujuan Moderator dan mungkin akan diedit disesuaikan dengan Ketentuan Penggunaan. BeritaBenar. Komentar tidak akan terlihat langsung pada waktu yang sama. BeritaBenar tidak bertanggung jawab terhadap isi komentar Anda. Dalam menulis komentar harap menghargai pandangan orang lain dan berdasarkan pada fakta.