Tour de Singkarak, Olahraga dan Wisata

Peserta mengayuh sepeda sepanjang 1.192,2 kilometer melintasi 18 dari 19 kabupaten/kota di Sumatera Barat.
M. Sulthan Azzam
2017.11.21
Padang
Tour-de-Singkarak-1.jpg

Para gadis menampilkan Tari Pasambahan untuk menyambut tamu pada malam pembukaan Tour de Singkarak 2017 yang digelar di halaman Istano Basa Pagaruyung, Kabupaten Tanah Datar, Sumatra Barat, 17 November 2017. (M.Sulthan Azzam/BeritaBenar)

Tour-de-Singkarak-2.jpg

Pembalap Tour de Singkarak 2017 di etape pertama yang dimulai dari depan Istano Basa Pagaruyung, Kabupaten Tanah Datar, 18 November 2017. (M.Sulthan Azzam/BeritaBenar)

Tour-de-Singkarak-3.jpg

Para pebalap melintasi kawasan Pantai Padang sebelum mencapai garis finish etape pertama sepanjang 109,3 kilometer dari Tanah Datar. (M.Sulthan Azzam/BeritaBenar)

Tour-de-Singkarak-4.jpg

Seorang peserta Tour de Singakark 2017 diajak berswafoto oleh penonton setelah mencapai garis finish etape pertama di Pantai Padang. (M.Sulthan Azzam/BeritaBenar)

Tour-de-Singkarak-5.jpg

Sejumlah anak menampilkan tarian khas Minang sebelum upacara pelepasan peserta etape pertama di Tanah Datar. (M.Sulthan Azzam/BeritaBenar)

Tour-de-Singkarak-6.jpg

Pembalap asal Jerman, Robert Muller, mengangkat tangan sebagai luapan kegembiraan saat mencapai garis finish etape pertama di Pantai Padang. (M.Sulthan Azzam/BeritaBenar)

Tour-de-Singkarak-7.jpg

Robert Muller asal Jerman bersama Perapol Chawchiangkwan (Thailand) dan Hibatulla Jamal dari Indonesia duduk santai setelah menerima medali sebagai yang terbaik balapan hari pertama. (M.Sulthan Azzam/BeritaBenar)

Tour-de-Singkarak-8.jpg

Pebalap melewati Masjid Tuo, rumah ibadah dengan arsitektur Minang di Batipuh, Padang Panjang. (M.Sulthan Azzam/BeritaBenar)

Tour-de-Singkarak-9.jpg

Sejumlah anak sekolah melambaikan bendera berbagai negara yang terbuat dari kertas saat menyambut kehadiran para peserta Tour de Singkarak di Kota Padang Panjang. (Dok. Panitia)

Tour-de-Singkarak-10.jpg

Para peserta Tour de Singkarak 2017 dijamu “makan bajamba”, tradisi makan bersama di Tanah Minang di Istana Basa Pagaruyung. (M.Sulthan Azzam/BeritaBenar)

Tour de Singkarak (TdS) selalu dinanti. Pinggir jalan yang dilintasi setiap etape dipenuhi warga yang ingin melihat para pebalap mengayuh sepeda menyamai kecepatan motor.

“TdS adalah upaya mempromosikan pariwisata Sumatera Barat. Kegiatan ini menarik karena keindahan alam Sumatera Barat direkam kamera dan disiarkan berbagai media internasional yang datang ke sini,” kata Gubernur Sumatera Barat, Irwan Prayitno saat grand opening TdS, Sabtu malam, 18 November 2017.

Menurutnya, TdS juga untuk membangun ajang silaturrahmi warga yang berdampak baik dalam memajukan pembangunan daerah.

“Kunjungan wisatawan ke Sumatera Barat dari waktu ke waktu juga mengalami peningkatan yang signifikan,” katanya.

Tahun ini, TdS menjadi gelaran kesembilan kali sejak pertama dihelat pada 2009. Sejak 2013, Amauri Sport Organisation (ASO) merekomendasikan TdS sebagai kejuaraan utama di Asia karena mampu menyedot lebih dari sejuta penonton.

Kini, event yang memadu olahraga dan pariwisata telah masuk kalender balap sepeda resmi Persatuan Balap Sepeda Internasional atau Union Cycling International (UCI) pada kategori Asia Tour 2.2.

Ranking TdS tingkat dunia dari jumlah penonton menduduki peringkat kelima, setelah Tour de France (12 juta penonton), Giro de Italia (8 juta), Vuelta a Espana (5 juta), Santos Tour Down Under (750 ribu) dan TdS (550 ribu).

Kendati para peserta TdS 2017 melewati rute sangat panjang, tapi selama balapan mereka disuguhi pemandangan alam Sumatra Barat nan memesona. Para pembalap melintasi bukit, jurang, danau, lembah, air terjun, dan hamparan sawah nan hijau.

TdS 2017 yang dimulai Sabtu lalu akan berakhir, 26 November 2017. Ada 20 team dari 13 negara ikut serta. Mereka mengayuh sepeda 1.192,2 kilometer yang terbagi dalam sembilan etape untuk memperebutkan total hadiah Rp2,3 miliar.

Balapan ini melewati 18 dari 19 kabupaten/kota yang ada di Sumatera Barat. Etape pertama dimulai di Batusangkar, Kabupaten Tanah Datar, dan berakhir pada etape sembilan di Kota Bukittinggi.

Menteri Pariwisata, Arief Yahya mengatakan, TdS efektif mempromosikan pariwisata di Sumatera Barat. Sejak penyelenggaraan pertama pada 2009 hingga kini, jelasnya, banyak bermunculan destinasi wisata baru yang dikunjungi wisatawan.

“Tour de Singkarak juga memberikan dampak langsung pada ekonomi masyarakat,” ujarnya.

Komentar

Silakan memberikan komentar Anda dalam bentuk teks. Komentar akan mendapat persetujuan Moderator dan mungkin akan diedit disesuaikan dengan Ketentuan Penggunaan. BeritaBenar. Komentar tidak akan terlihat langsung pada waktu yang sama. BeritaBenar tidak bertanggung jawab terhadap isi komentar Anda. Dalam menulis komentar harap menghargai pandangan orang lain dan berdasarkan pada fakta.