Intel TNI Tewas dalam Baku Tembak di Poso

Keisyah Aprilia
2016.07.27
Palu
160727_ID_Poso_1000.jpg Anggota TNI berjaga di depan pintu Rumah Sakit Umum Daerah Poso, Sulawesi Tengah, 27 Juli 2016.
Keisyah Aprilia/BeritaBenar

Baku tembak kembali terjadi di Poso, Sulawesi Tengah (Sulteng), Rabu, 27 Juli 2016, sehingga mengakibatkan seorang anggota TNI dari tim Intel Korem 132 Tadulako, Palu, tewas setelah diterjang peluru di bagian kepala.

Informasi yang dihimpun BeritaBenar menyebutkan, kontak senjata itu terjadi sekitar pukul 12.30 WITA, di daerah pegunungan Desa Towu, Kecamatan Poso Pesisir Utara.

Saat itu, anggota Satuan Tugas (Satgas) Operasi Tinombala 2016 dari kesatuan TNI sedang mencoba menelusuri informasi adanya penimbunan senjata di sekitar Desa Towu.

“Tiba-tiba anggota Satgas berjumlah tujuh personel itu ditembaki dari arah berbeda sehingga terjadi kontak senjata beberapa saat,” kata sumber dari kalangan aparat keamanan.

Akibatnya Sersan Dua Muhammad Ilman tertembak di bagian kepala hingga akhirnya tewas di tempat. Hingga Rabu petang, mayat korban disemayamkan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Poso.

Sumber yang menolak disebutkan namanya meyakini kontak senjata terjadi itu antara tim Satgas dari TNI dan Polri.

"Bukan baku tembak dengan kelompok MIT, tapi antara TNI dan Polri," katanya saat dihubungi BeritaBenar dari Palu.

MIT ialah kelompok militan bersenjata Mujahidin Indonesia Timur (MIT) yang sedang diburu oleh lebih 2.000 gabungan TNI/Polri. MIT dituduh melakukan serangkaian teror dan telah berbaiat kepada Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).

Saat ini, kekuatan MIT diperkirakan hanya tersisa 18 orang setelah pimpinan mereka Santoso dan seorang anak buahnya tewas pada 18 Juli lalu.

Sejak Operasi Tinombala dimulai 10 Januari lalu tercatat 15 anggota MIT, termasuk lima dari etnis Uighur, tewas dan tujuh lagi ditangkap. Sebelumnya dalam Operasi Camar tahun 2015, tujuh anggota MIT tewas dan 31 orang ditangkap.

Beberapa wartawan mengatakan sejumlah TNI bersenjata lengkap mengawal ketat RSUD Poso. "Wartawan tak diberikan akses untuk mengambil gambar dalam RSUD. Kami hanya memantau dari luar RSUD," kata seorang jurnalis lokal.

Tak banyak komentar

Kabid Humas Polda Sulteng AKBP Hari Suprapto yang dikonfirmasi tentang peristiwa itu tidak berkomentar banyak. Dia mengaku, tengah mendalami informasi dari lokasi kejadian.

"Sabar dulu, kami masih kumpulkan informasi lebih lanjut. Nanti kalau ada hasilnya pasti disampaikan," katanya.

Komandan Korem 132 Tadulako Palu Kolonel Inf Shaleh Mustafa yang dihubungi di Palu juga tidak mau berkomentar banyak. "Lagi dicek kebenaran informasinya," ujar dia.

Menurut Shaleh, tim investigasi sudah diturunkan ke lokasi dan pihaknya menunggu perkembangan lebih lanjut.

"Sambil menunggu,  anggota diimbau untuk tidak terprovokasi informasi yang belum dicek kebenarannya. Semua kita serahkan prosesnya ke tim investigasi," pungkasnya.

Komentar

Silakan memberikan komentar Anda dalam bentuk teks. Komentar akan mendapat persetujuan Moderator dan mungkin akan diedit disesuaikan dengan Ketentuan Penggunaan. BeritaBenar. Komentar tidak akan terlihat langsung pada waktu yang sama. BeritaBenar tidak bertanggung jawab terhadap isi komentar Anda. Dalam menulis komentar harap menghargai pandangan orang lain dan berdasarkan pada fakta.