Malaysia: Persidangan Kim Jong-nam Tinjau Lab untuk Cek Agen VX
2017.10.09
Petaling Jaya, Malaysia

Persidangan terhadap dua perempuan Asia yang didakwa membunuh Kim Jong-nam pindah sementara ke laboratorium dengan pengawasan ketat pada hari Senin untuk memperlihatkan pakaian terdakwa mengandung agen saraf yang membunuh saudara tiri diktator Korea Utara itu.
Dalam kunjungan tersebut, pengacara pembela mempertanyakan keberadaan jaket yang dipakai Jong-nam pada hari dia dibunuh.
Minggu kedua persidangan itu dimulai dengan kunjungan ke kompleks Departemen Kimia Malaysia di mana jaksa, pengacara terdakwa, hakim dan terdakwa melihat pakaian dan barang bukti lainnya, termasuk kaos yang diuji positif atas agen saraf VX yang mematikan.
"Tidak tidak. Tidak ada jaket. Demikian kami diberitahu, tapi saya mendengar bahwa jaket itu telah dikirim kembali ke Korea Utara," kata Naran Singh, yang mewakili terdakwa asal Vietnam, Doan Thi Hoang, kepada wartawan.
Doan dan seorang warga negara Indonesia, Siti Aisyah, didakwa membunuh Jong-nam saat ia menunggu pesawat ke Macau di Bandar Udara Internasional Kuala Lumpur pada 13 Februari. 2017.
Jaksa mengatakan kedua perempuan yang mengaku tidak bersalah itu, telah membekap wajah saudara tiri pimpinan Korea Utara, Kim Jong-un, dengan zat agen VX.
Pihak pengacara terdakwa mengatakan mereka akan meminta klarifikasi tentang jaket tersebut dalam pengadilan berikutnya setelah sesi pendek hari Senin itu.
"Itu yang ingin kita tanyakan besok," kata Naran.
Kim Jong-nam terlihat di kamera monitor di bandara mengenakan jaket abu-abu muda beberapa saat sebelum dia diserang. Jong-nam dilaporkan meninggal dunia tidak lama kemudian.
"Jaket yang dikenakan korban pada hari itu adalah bukti penting karena mengandung konsentrasi maksimal zat VX," kata pengacara Gooi Soon Seng yang mewakili Aisyah, menambahkan persidangan akan kembali dilakukan hari Selasa pagi di pengadilan Shah Alam di dekat Kuala Lumpur.
Jaksa mengatakan kepada BeritaBenar bahwa keberadaan jaket itu akan dijelaskan saat persidangan dilanjutkan.
Wan Shaharuddin Wan Ladin, wakil jaksa penuntut umum, mengatakan saksi berikutnya, seorang petugas polisi yang ditugaskan untuk menyelidiki kasus tersebut, akan bersaksi tentang pakaian korban.
"Saya tidak bisa berkomentar sekarang. Tunggu IO (petugas investigasi) masuk, dia akan menjelaskan di mana jaket tersebut. Dia akan memberikan kesaksiannya besok," katanya kepada BeritaBenar.
Kesaksian sebelumnya
Kunjungan ke laboratorium pemerintah itu dilakukan setelah ahli kimia pemerintah, Raja Subramaniam, mengajukan bukti pertama penuntutan yang menghubungkan agen saraf mematikan tersebut dengan kedua terdakwa. Raja memberi kesaksiannya hari Jumat yang mengatakan ia menemukan bekas agen VX pada pakaian mereka.
Aisyah (25) dan Doan (28) membantah tuduhan tersebut, dengan mengatakan bahwa mereka mengira sedang dilibatkan dalam acara lelucon yang tidak membahayakan untuk sebuah acara TV.
Pembunuhan tersebut memicu buruknya hubungan diplomatik Malaysia dan Korea Utara selama enam minggu yang ditandai dengan pengusiran duta besar kedua negara dan memberlakukan larangan keluar terhadap warga negara masing-masing.
Perdana Menteri Najib Razak bergabung dengan Korea Selatan dan Amerika Serikat dalam menyalahkan agen pemerintah Korea Utara atas kematian Kim.
Pada akhir Maret, Malaysia setuju untuk mengembalikan jasad Kim Jong-nam ke Korea Utara sebagai balasan atas pembebasan staf kedutaan Malaysia dan keluarga mereka yang terdampar di Pyongyang akibat larangan keluar yang kemudian dicabut.
Polisi mengawal Siti Aisyah (mengenakan pakaian dengan corak bunga-bunga) dari kompleks Departemen Kimia Malaysia di dekat Kuala Lumpur, 9 Oktober 2017. (Fadzil Aziz /BeritaBenar)
Rincian Persidangan
Hari kelima persidangan pada hari Senin itu berlangsung lebih dari satu jam. Hakim Azmi Arrifin, tim penuntut dan tim pembela melihat peragaan bukti-bukti, termasuk pakaian dan potongan kuku jari terdakwa.
Persidangan seharusnya dilanjutkan pada hari itu juga di ruang pengadilan namun harus ditunda hingga Selasa pagi setelah Raja, yang harus kembali memberikan kesaksian, mengeluh kelelahan.
"Ini melelahkan bagi kita semua. Udara panas karena tidak ada udara segar,” kata pengacara Aisyah, Selvi Sandrasegaram, saat ditanya tentang kesehatan saksi.
Video di Lift
Sementara itu, Fuji TV Jepang menyiarkan sebuah video pada hari Minggu malam yang tampaknya memperlihatkan Kim Jong-nam terbaring di brankar (ranjang darurat) sementara petugas medis menunggu lift untuk membawanya ke ambulans, pada detik-detik terakhir dalam hidupnya, menurut Associated Press (AP).
Setelah brankar yang membawa Jong-nam yang tidak bergerak dibawa ke area khusus petugas yang berwenang untuk dipindahkan ke ambulans, satu dari kelima orang yang mendampingi Jong nam menuju lift tersebut, AP melaporkan.
Butuh waktu lebih dari satu menit untuk tibanya lift dan selama itu para petugas, yang mengenakan seragam hijau, tampak berbicara sementara seseorang meremas perangkat resusitasi yang menempel di wajah Jong-nam. Setelah pintu lift dibuka, kelompok tersebut masih berada di tempat itu selama semenit, kata laporan tersebut.