Angkatan Udara Indonesia dan AS akan Gelar Latihan F-16 Bersama di Riau

TNI mengatakan pelatihan yang dilakukan di Riau tersebut tidak terkait isu Laut Cina Selatan.
Ronna Nirmala
2021.06.09
Jakarta
Angkatan Udara Indonesia dan AS akan Gelar Latihan F-16 Bersama di Riau Sejumlah personil angkatan udara AS ke luar dari pesawat angkut militer AS C-17 Globemaster di Pekanbaru, Riau, pada 8 Juni 2021, untuk mengikuti latihan bersama TNI Angkatan Udara pekan depan.
Dinas Penerangan TNI AU

Setelah jeda pada tahun lalu karena pandemi COVID-19, Angkatan Udara Indonesia dan Amerika Serikat akan kembali melakukan latihan tempur bersama difokuskan pada penggunaan F-16 di Pekanbaru, Riau, selama dua minggu dimulai Senin depan.

Latihan bertajuk Air Maneuver Exercise (AMX) Cope West 2021 antara personel TNI AU dan US Pacific Air Force (PACAF) bertujuan untuk meningkatkan kemampuan dan profesionalisme personel dua angkatan udara, sebut Kepala Penerangan dan Perpustakaan (Kapentak) Lanud Roesmin Nurjadin, Letkol Sus M. Zukri kepada BenarNews, Rabu (9/6).

“Latihan bersama Cope West 2021 juga menjadi ajang meningkatkan kerja sama militer kedua negara,” katanya. 

Kepala Dinas Penerangan TNI AU, Marsma TNI Indan Gilang Buldansyah mengatakan inti dari kegiatan bersama ini adalah latihan pertempuran udara menggunakan pesawat tempur F-16 milik dua negara. 

“Ini sekaligus untuk menambah ilmu pengetahuan, wawasan, dan saling berbagi pengalaman antar-personel penerbang dan teknisi pesawat tempur F-16 kedua angkatan udara,” kata Indan dalam keterangan tertulis. 

Pesawat angkut militer AS, C-17 Globemaster, telah mendarat lebih dulu di Lapangan Udara Roesmin Nurjadin, Pekanbaru, pada Selasa, kata Zukri. Pesawat turut mengangkut 80 kru dan teknisi PACAF juga alat-alat yang dibutuhkan selama latihan bersama. 

Puluhan personel PACAF saat ini tengah menjalankan karantina kesehatan bagian dari protokol kesehatan COVID-19.

Sementara untuk pesawat tempur dan penerbang diperkirakan tiba pada Jumat (11/6). 

“Pesawat F-16 dari US PACAF akan datang tanggal 11 Juni sebanyak enam unit, sedangkan dari kita akan diperkirakan puluhan pesawat F-16,” kata Letkol Sus M. Zukri.

“Untuk kepastian jumlah armada yang terlibat akan diumumkan saat pembukaan nanti,” tambahnya. 

Cope West merupakan pelatihan tahunan yang dilakukan sejak 1989, dan tahun ini adalah yang ke-8 kalinya dilakukan di Indonesia, demikian menurut catatan Departemen Pertahanan AS. Latihan terakhir diadakan pada tahun 2019 bertempat di Manado.

Sekitar 100 anggota tentara AS akan berpartisipasi dalam latihan lapangan yang akan melibatkan enam unit F-16 dari Skuadron Tempur 13, Wing Tempur 35, Pangkalan Udara Misawa, dan enam unit F-16 TNI AU, kata Angkatan Udara AS di Pasifik dalam pernyataan yang dimuat di situs mereka.

“Cope West adalah latihan bilateral yang penting yang dirancang untuk memajukan interoperabilitas dan membangun kemitraan kuat yang terjalin antara pasukan militer AS dan Angkatan Udara Indonesia,” kata Letkol Jordan Kahn, Komandan Skuadron Tempur ke-13.

Upaya pencegahan COVID-19 yang ketat akan dilakukan demi keselamatan dan kesehatan personil kedua negara, sebut pernyataan PACAF.

Akuisisi jet tempur

Indonesia diperkirakan memiliki dua skuadron F-16, kata TNI AU, tanpa merinci angka pasti dari jumlah jet tempur produksi perusahaan teknologi kedirgantaraan AS, Lockheed Martin itu. 

Pemerintah, di sisi lain, berencana untuk menyegerakan realisasi rencana akuisisi delapan jet tempur dari AS, F-15EX buatan Boeing.

Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal TNI Fajar Prasetyo pada Februari, mengatakan rencana akuisisi ditargetkan bisa dirampungkan pada tahun ini, sehingga sedikitnya enam unit jet tempur bisa tiba sebelum 2022. 

Sebelumnya, Indonesia berencana mengakuisisi jet tempur F-35 buatan Lockheed Martin setelah rencana pembelian 11 unit Sukhoi Su-35 dari Rusia terganjal aturan tentang sanksi yang dibuat AS.

Namun Indonesia dinilai belum layak mengakuisisi F-35 karena belum memiliki seri 4 dan 4,5 dari pesawat generasi ke-5 ini, kata mantan Duta Besar Indonesia untuk AS Muhammad Lutfi pada akhir tahun lalu. 

Tidak terkait Laut Cina Selatan

Kapentak Lanud Riau, Zukri, mengatakan latihan TNI AU-PACAF ini bakal yang menjadi pertama kalinya digelar di Riau. Sebelumnya, latihan antara dua angkatan ini digelar di Manado, Sulawesi Utara, dengan latihan terakhir terjadi pada 2019. 

Pihaknya tidak menjelaskan alasan mengapa latihan kali ini digelar di Riau. Namun, Zukri menegaskan bahwa keputusan ini tidak berkaitan dengan aktivitas pesawat tempur asing di Laut Cina Selatan. 

“Tidak, ini hanya latihan persahabatan. Tidak terkait Laut Cina Selatan,” katanya. 

Wilayah maritim di Laut Cina Selatan diklaim seluruhnya atau sebagian oleh Cina, Taiwan dan empat negara ASEAN - Filipina, Malaysia, Brunei, dan Vietnam. I

Indonesia menempatkan diri sebagai pihak yang tidak ikut bersengketa wilayah tersebut, namun demikian Jakarta tegas menolak klaim Beijing atas Laut Natuna Utara yang mendasarkannya pada klaim historis Negara Tirai Bambu itu.

Dalam KTT Menteri Luar Negeri ASEAN dan Cina awal minggu ini di Chongqing, Cina, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi turut menyampaikan dorongan agar ASEAN dan Cina segera melanjutkan perundingan aturan perilaku (Conduct of Conduct/CoC) terkait Laut Cina Selatan yang menurutnya sangat lambat. 

“Saya mengulangi kembali bahwa kemampuan kita mengelola Laut Cina Selatan akan dapat memperkuat kemitraan kita yang setara, saling menguntungkan dan sangat diperlukan bagi perdamaian dan stabilitas global. Dan semua harus dilakukan sesuai dengan UNCLOS 1982,” katanya.

Komentar

Silakan memberikan komentar Anda dalam bentuk teks. Komentar akan mendapat persetujuan Moderator dan mungkin akan diedit disesuaikan dengan Ketentuan Penggunaan. BeritaBenar. Komentar tidak akan terlihat langsung pada waktu yang sama. BeritaBenar tidak bertanggung jawab terhadap isi komentar Anda. Dalam menulis komentar harap menghargai pandangan orang lain dan berdasarkan pada fakta.

Komentar

Dasman Djamaluddin
2021-07-25 20:10

Ya, Indonesia yang letaknya sangat strategis harus selalu menjalin kerjasama di bidang militer dengan berbagai negara. https://g.co/kgs/Lj7KAZ