Tradisi Mandi U-shi Untuk Usir Roh Jahat
2016.06.16
Pontianak
Komunitas Tionghoa di Kota Pontianak, Kalimantan Barat, punya tradisi mandi u-shi atau mandi tengah hari, yang dipercaya dapat mengusir roh jahat, menyembuhkan penyakit, dan memperpanjang usia.
Ritual ini selalu dilakukan setiap tanggal 5 bulan 5 menurut penanggalan Imlex. Tradisi yang digelar Kamis, 9 Juni, 2016 di Sungai Kapuas diikuti ratusan warga dan dikawal 3 kapal patroli milik Kepolisian Air Kalimantan Barat (Kalbar).
Anak-anak hingga dewasa membaur di tepian sungai. Ada yang langsung mencebur, mengapung dengan bantuan ban mobil, sebagian lain menaiki perahu dayung atau perahu bermotor tempel.
Sambil menjalani mandi u-shi, mereka menikmati makanan bak cang dan ki cang. Bak cang adalah beras ketan yang diisi kacang, daging babi dan jamur dibungkus daun pisang sebesar kepalan tangan orang dewasa dan diikat tali. Sedangkan ki cang, makanan dari beras ketan dibungkus daun bambu sebesar buah pinang dan diikat tali, yang dinikmati bersama gula pasir atau gula merah.
Menurut legenda, pada zaman dahulu ada seorang ksatria mengakhiri hidupnya dengan terjun ke sungai. Ksatria itu disebut memiliki sifat setia dan berjiwa patriot, yang merasa kecewa kepada pemerintahan.
“Karena merasa gagal berjuang, dia mengorbankan diri dengan terjun ke sungai. Tradisi ini untuk mengenang sifat ksatria sekaligus mengusir roh jahat yang ada pada manusia,” kata Jesslyn, putri bergelar Meimei yang menjadi Duta Wisata dan Kebudayaan Thionghoa Kalbar.
Masyarakat sekitar sungai itu, tutur Jesslyn, khawatir ikan akan memakan jenazah sang ksatria, lalu segera membungkus nasi dengan daun – seperti bak cang dan ki cang—dan membuangnya ke sungai untuk makanan ikan dan udang, sehingga jenazah ksatria tidak diganggu.