Sholat, Keluarga, dan Hidangan Istimewa, warnai Idul Fitri di Asia Tenggara

Staf BeritaBenar
2016.07.06
160706-Eid-slideshow-1.jpg

Kaum Muslim melakukan sholat Ied di halaman Gereja Hati Kudus Yesus di Malang, Jawa Timur, 6 Juli 2016. (AFP)

160706-Eid-slideshow-2.jpg

Umat Islam di Medan melakukan sholat Ied bersama di Masjid Al-Mahsun pada hari Idul Fitri, 6 Juli 2016. (AFP)

160706-Eid-slideshow-3.jpg

Di Thailand Selatan, rumah-rumah warga penuh dengan berbagai hidangan khusus hari raya, 6 Juli, 2016. (Nasueroh/BeritaBenar)

160706-Eid-slideshow-4.jpg

Seorang laki-laki bersedekah menjelang Idul Fitri, di Provinsi Yala, Thailand, 5 Juli 2016. (Nasueroh/BeritaBenar)

160706-Eid-slideshow-5.jpg

Seorang laki-laki di Provinsi Pattani di Thailand Selatan membeli peci menjelang Lebaran, 5 Juli 2016. (Nasueroh/BeritaBenar)

160706-Eid-slideshow-6.jpg

Kaum Muslim di Malaysia melaksanakan sholat Ied di Masjid Nasional Kuala Lumpur, 6 Juli 2016. (AFP)

160706-Eid-slideshow-7.jpg

Seorang anak perempuan tampak menoleh setelah sholat Ied di Masjid Nasional Kuala Lumpur, 6 Juli 2016. (AFP)

Kaum Muslim di Indonesia, Malaysia dan Thailand pada hari Rabu, 6 Juli 2016, bersama jutaan umat Islam lainnya di seluruh dunia merayakan Idul Fitri, menandai berakhirnya bulan suci Ramadhan.

Lebaran menyatukan keluarga setelah selama sebulan melakukan ibadah puasa dari subuh hingga matahari terbenam. Banyak orang menempuh perjalanan jauh untuk berkumpul dengan orang yang dicintai dan merayakan hari kemenangan itu dengan melakukan sholat Ied bersama, bersedekah, dan menikmati hidangan khusus hari raya.

Di Indonesia, negara dengan penduduk Muslim terbesar di dunia, tiada lebaran tanpa mudik. Sekitar 20 juta penduduk Indonesia dilaporkan melakukan mudik tahun ini.

Di Malaysia, warga menggelar "rumah terbuka" sebuah tradisi membuka rumah mereka untuk mengundang para tamu dan handai taulan, tanpa melihat agama atau keyakinan mereka, untuk berkumpul menikmati berbagai hidangan istimewa.

Di Thailand, pedagang di wilayah selatan negara itu yang mayoritas penduduknya Muslim mengatakan bahwa orang-orang berbelanja lebih sedikit tahun ini dibanding tahun-tahun sebelumnya. Namun saat Lebaran, kaum Muslim di sana tetap merayakan hari suci itu dengan meriah, membuka rumah mereka untuk keluarga dan tamu, serta bersedekah untuk kaum miskin.

Komentar

Silakan memberikan komentar Anda dalam bentuk teks. Komentar akan mendapat persetujuan Moderator dan mungkin akan diedit disesuaikan dengan Ketentuan Penggunaan. BeritaBenar. Komentar tidak akan terlihat langsung pada waktu yang sama. BeritaBenar tidak bertanggung jawab terhadap isi komentar Anda. Dalam menulis komentar harap menghargai pandangan orang lain dan berdasarkan pada fakta.