Pengunjung memperhatikan Arca Tadulako yang berdiri di atas padang rumput di Desa Doda, Kecamatan Lore Tengah, Poso, Sulawesi Tengah, Senin 20 Maret 2023. Tadulako adalah satu satu arca yang paling fenomenal dan menjadi ikon di Lembah Besoa, yang melambangkan panglima, pemimpin, dan keberanian. Arca ini hanyalah satu dari ribuan peninggalan kebudayaan megalitikum yang tersebar di empat lembah di Sulawesi Tengah, yaitu Lembah Palu, Lembah Napu, Lembah Besoa, dan Lembah Bada. [Taufan Bustan/BenarNews]
Dua pengunjung mengambil gambar Arca Tadulako menggunakan kamera handphone di kawasan situs megalitik Lembah Besoa di Desa Doda, Kecamatan Lore Tengah, Poso, Sulawesi Tengah, Senin 20 Maret 2023. Patung batu ini memiliki tinggi 1,68 meter dengan wajah oval dan mata yang sipit memandang ke arah utara memunggungi deretan pegunungan di kawasan Taman Nasional Lore Lindu. [Taufan Bustan/BenarNews]
Pengunjung merekam arca monyet menggunakan kamera telepon genggam di kawasan situs megalitik Pokekea, Lembah Besoa, Desa Hanggira, Kecamatan Lore Tengah, Poso, Sulawesi Tengah, 20 Maret 2023. Arca monyet yang diukir di atas penutup Kalamba ini menurut ahli sebagai simbol pembantu atau penyembah. [Taufan Bustan/BenarNews]
Sejumlah pengunjung berada di antara Kalamba di kawasan situs megalitik Pokekea, Lembah Besoa, Desa Hanggira, Lore Tengah, Poso, Sulawesi Tengah, 20 Maret 2023. Kalamba berupa tong besar dari batu ini menurut ahli adalah kuburan bagi ras Austronesia. Hal itu disimpulkan setelah para ahli meneliti tulang yang ditemukan di dalam Kalamba. Dwi Yani Yuniawati Umar dalam makalah yang berjudul “Stone Vats (Kalamba) as One Megalithic Remains in the Lore Valley, Central Sulawesi” (2010) menyebutkan, dari penanggalan menggunakan karbon (C-14) terhadap beberapa sampel tulang yang ditemukan di Lembah Besoa, diketahui umurnya sekitar 2.890 tahun, 2.460 tahun, dan 2.170 tahun. [Taufan Bustan/BenarNews]
Pengunjung mengamati ukiran matahari di sebuah Kalamba yang ada di kawasan situs megalitik Pokekea, Lembah Besoa, Desa Hanggira, Kecamatan Lore Tengah, Poso, Sulawesi Tengah, 20 Maret 2023. Para arkeolog menduga, peninggalan di lembah ini merupakan situs pengusung kebudayaan megalitik (batu besar) tertua yang pernah ditemukan di Nusantara. [Taufan Bustan/BenarNews]
Penjaga situs Pokekea, Sunardi Pokiro memperlihatkan batu Dakon di kawasan situs megalitik Pokekea, Lembah Besoa, Desa Hanggira, Lore Tengah, Poso, 20 Maret 2023. Batu Dakon menurut para ahli dipercaya sebagai kalender atau perhitungan hari-hari baik yang ditandai dengan lubang-lubang kecil dan garis ketika melakukan suatu kegiatan seperti membuka lahan pertanian oleh warga ras Austronesia di Lembah Besoa 2.000 tahun sebelum masehi. Sejumlah ahli berpendapat, keberadaan peninggalan purba ini dipercaya terkait dengan migrasi bangsa Austronesia dari kawasan Taiwan dan China. Berdasarkan teori persebaran Austronesia “Out of Taiwan” yang diajukan Peter Bellwood (1995), bangsa Austronesia berasal dari Taiwan dan pantai China bagian selatan. Kawasan tersebut dianggap sebagai tempat asal bahasa proto- Austronesia. Dari sana lalu ke Filipina dan menyebar ke Nusantara melalui Sulawesi. [Taufan Bustan/BenarNews]
Pengunjung berjalan di dekat papan pemberitahuan nama cagar budaya megalitik Tadulako di kawasan situs megalitik Lembah Besoa di Desa Doda, Kecamatan Lore Tengah, Poso, Sulawesi Tengah, Senin 20 Maret 2023. Hampir semua situs megalitik di kawasan ini diberikan penanda nama, sehingga mempermudah pengunjung mengetahuinya. [Taufan Bustan/BenarNews]
Dua orang pengunjung melewati jembatan bambu menuju cagar budaya situs megalitik Tadulako di Desa Doda, Kecamatan Lore Tengah, Poso, Sulawesi Tengah, Senin 20 Maret 2023. Akses menuju situs megalitik Tadulako ini masih sangat sederhana. [Taufan Bustan/BenarNews]