Merti Bakpia, Kirab Wujud Rasa Syukur
2016.09.21
Yogyakarta
Kirab Merti Bakpia kembali digelar di Desa Ngampilan, Yogyakarta, Minggu, 18 September 2016. Merti berarti memberi dan bakpia adalah kue khas Yogyakarta.
Parade yang kelima kali ini, diikuti pengusaha pembuat bakpia sebagai wujud rasa syukur karena bisa mencukupi kebutuhan hidup sehari-hari, sekaligus membantu lapangan pekerjaan bagi warga.
Sebanyak 160 dari 200 pengusaha rutin ikut pawai merti bakpia. Kue dikemas dalam bentuk gunungan. Tahun ini, jumlahnya lima gunungan terdiri dari lanang (lelaki), wadon (perempuan) dan tiga anak-anak.
Total bakpia yang disusun dalam kelima gunungan dan diarak pasukan Bergada dalam kirab Merti Bakpia mencapai 3.750 bakpia.
Koordinator gunungan, Maryani, mengatakan bakpia dibuat sehari sebelumnya. Lalu, ditempelkan berbentuk gunungan setelah dibungkus dalam plastik. Maryani menjamin bakpia yang diperebutkan layak makan.
Meski kirab Merti Bakpia tahun ini sempat diwarnai hujan deras, tapi masyarakat tetap antusias mengikuti acara hingga selesai. Mereka berebut kue bakpia untuk dimakan atau sekadar berharap berkah.
Ketua Panitia Merti Bakpia, Wagiman mengungkapkan sejak Merti Bakpia digelar tahun 2012, para pengusaha bakpia mengaku usaha mereka makin laris. Mereka meyakini, kalau bersyukur dan saling berbagi, rezeki akan makin melimpah.
Bagi masyarakat yang memperebutkan bakpia, tak seluruhnya dimakan. Ada yang membawa pulang dan disimpan dengan harapan akan mendapatkan berkah.