Merti Bakpia, Kirab Wujud Rasa Syukur

Kusumasari Ayuningtyas
2016.09.21
Yogyakarta
Bakpia-1.jpg

Ribuan warga menyaksikan kirab Merti Bakpia di Jalan KS Tubun, Ngampilan, Yogyakarta. (Kusumasari Ayuningtyas/BeritaBenar)

Bakpia-3.jpg

Bakpia dibungkus plastik sebelum ditempelkan pada gunungan untuk diarak. (Kusumasari Ayuningtyas/BeritaBenar)

Bakpia-5.jpg

Salah seorang dalam pasukan perempuan yang mengawal gunungan wadon. (Kusumasari Ayuningtyas/BeritaBenar)

Bakpia-6.jpg

Seniman turut meramaikan kirab Merti Bakpia. (Kusumasari Ayuningtyas/BeritaBenar)

Bakpia-8.jpg

Kirab tetap berlangsung meski hujan deras mengguyur. (Kusumasari Ayuningtyas/BeritaBenar)

Bakpia-9.jpg

Warga memperebutkan kue bakpia dalam gunungan. (Kusumasari Ayuningtyas/BeritaBenar)

Bakpia-10.jpg

Seorang bocah senang setelah berhasil mendapatkan bakpia. (Kusumasari Ayuningtyas/BeritaBenar)

Kirab Merti Bakpia kembali digelar di Desa Ngampilan, Yogyakarta, Minggu, 18 September 2016. Merti berarti memberi dan bakpia adalah kue khas Yogyakarta.

Parade yang kelima kali ini, diikuti pengusaha pembuat bakpia sebagai wujud rasa syukur karena bisa mencukupi kebutuhan hidup sehari-hari, sekaligus membantu lapangan pekerjaan bagi warga.

Sebanyak 160 dari 200 pengusaha rutin ikut pawai merti bakpia. Kue dikemas dalam bentuk gunungan. Tahun ini, jumlahnya lima gunungan terdiri dari lanang (lelaki), wadon (perempuan) dan tiga anak-anak.

Total bakpia yang disusun dalam kelima gunungan dan diarak pasukan Bergada dalam kirab Merti Bakpia mencapai 3.750 bakpia.

Koordinator gunungan, Maryani, mengatakan bakpia dibuat sehari sebelumnya. Lalu, ditempelkan berbentuk gunungan setelah dibungkus dalam plastik. Maryani menjamin bakpia yang diperebutkan layak makan.

Meski kirab Merti Bakpia tahun ini sempat diwarnai hujan deras, tapi masyarakat tetap antusias mengikuti acara hingga selesai. Mereka berebut kue bakpia untuk dimakan atau sekadar berharap berkah.

Ketua Panitia Merti Bakpia, Wagiman mengungkapkan sejak Merti Bakpia digelar tahun 2012, para pengusaha bakpia mengaku usaha mereka makin laris. Mereka meyakini, kalau bersyukur dan saling berbagi, rezeki akan makin melimpah.

Bagi masyarakat yang memperebutkan bakpia, tak seluruhnya dimakan. Ada yang membawa pulang dan disimpan dengan harapan akan mendapatkan berkah.

Komentar

Silakan memberikan komentar Anda dalam bentuk teks. Komentar akan mendapat persetujuan Moderator dan mungkin akan diedit disesuaikan dengan Ketentuan Penggunaan. BeritaBenar. Komentar tidak akan terlihat langsung pada waktu yang sama. BeritaBenar tidak bertanggung jawab terhadap isi komentar Anda. Dalam menulis komentar harap menghargai pandangan orang lain dan berdasarkan pada fakta.