Ketua Tim Kampanye: Jokowi Pilih Erick Thohir, Prabowo Pilih Djoko Santoso

Erick Thohir dianggap dapat meraup suara kaum muda, sedangkan Djoko Santoso dinilai mampu memecah dukungan militer.
Arie Firdaus
2018.09.07
Jakarta
DjokoSantoso.ErickThohir_1000.jpeg Pasangan Prabowo-Sandiaga memilih mantan Panglima TNI Djoko Santoso (kiri) sedangkan kubu Jokowi – Ma’ruf memilih pengusaha Erick Thohir (kanan) sebagai sebagai ketua tim kampanye pemenangan mereka dalam pemilihan presiden 2019.
AFP

Setelah bungkam selama beberapa hari, pasangan Joko "Jokowi" Widodo-Ma'ruf Amin akhirnya memilih pengusaha Erick Thohir (48) sebagai Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) pemenangan pemilihan presiden (Pilpres) dari kubu mereka.

"Ketua Tim Kampanye Nasional adalah Bapak Erick Thohir," kata Jokowi di Jakarta, Jumat, 7 September 2018.

Erick dipilih Jokowi usai berdiskusi dengan calon wakil presiden Ma'ruf Amin dan para ketua umum partai-partai pengusung.

Menurut Jokowi, Erick dipilih karena memiliki pengalaman segudang dalam banyak bidang.

"Beliau adalah pengusaha sukses, memiliki media, memiliki klub sepak bola, dan memiliki lain-lainnya," ujar Jokowi lagi.

"Terakhir, tentu kita masih ingat. Beliau Ketua Inasgoc (panitia pelaksana) Asian Games 2018."

Erick kepada wartawan mengatakan kesediannya menjadi ketua TKN Jokowi-Ma’ruf dan terjun ke dunia politik karena percaya pada rekam jejak Jokowi.

"Apa yang saya dapat lihat dari Pak Joko Widodo sendiri kekuatan Beliau sebagai hati nuraninya untuk rakyat dan untuk membangun Indonesia itu jadi pilihan saya," kata Erick.

Lain dengan kubu Jokowi yang memilih tokoh profesional, kandidat Prabowo Subianto-Sandiaga Uno condong memilih Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Djoko Santoso (65) sebagai Ketua TKN.

Keberadaan mantan Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI) tersebut sebagai ketua pemenangan juga sudah disampaikan Prabowo sejak bulan lalu dan kembali ditegaskan saat dikonfirmasi wartawan, Kamis.

"Sudah (sudah pasti)," kata Prabowo ketika ditanya kepastian posisi Djoko Santoso.

Tapi, Prabowo tak merinci alasan penunjukan kolega militernya itu.

Namun dikatakan Wakil Ketua DPP Gerindra Edhy Prabowo, Djoko ditunjuk lantaran dianggap punya kemampuan melobi, dekat dengan semua kelompok, dan dapat diterima semua kalangan.

"Beliau tokoh nasional dan jenderal yang sangat berdedikasi," kata Edhy.

Usai rapat bersama partai koalisi di rumah Prabowo, Jumat siang, Djoko membenarkan dirinya ditunjuk sebagai ketua TKN pasangan Prabowo-Sandi.

“Ketua Timsesnya saya,” ujar Djoko seraya menambahkan pengumuman resminya akan dilakukan sekitar tanggal 20 September mendatang.

Latar belakang

Erick Thohir merupakan pemilik Grup Mahaka yang memiliki bisnis di bidang media dan hiburan. Ia juga dikenal menggemari olahraga dan pernah menduduki beberapa jabatan di organisasi olahraga di tanah air.

Tak hanya itu, ia pun memiliki saham di beberapa klub profesional sepak bola dan basket.

Saat ini, Erick Thohir berstatus Presiden klub sepak bola Italia Internazionale Milan dan Ketua Komite Olimpiade Indonesia (KOI).

Ia sempat pula memiliki saham di klub sepak bola Amerika Serikat D.C. United dan perkumpulan bola basket NBA Philadelphia 76ers.

Adapun Djoko Santoso, sebelum menduduki jabatan Panglima TNI, pernah menjabat Kepala Staf Angkatan Darat, Wakil Kepala Staf Angkatan Darat, dan Panglima Kodam Jaya.

Di luar militer, ia pernah memimpin organisasi Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia, Ketua Dewan Pembina Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia, Ketua Dewan Penasehat Forum Sekretaris Desa Indonesia, dan Ketua Dewan Penasehat Pandu Petani Indonesia.

Untung rugi

Pengamat politik Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Pangi Syarwi Chaniago, menilai keputusan kubu Jokowi-Ma'ruf memilih Erick sebagai ketua tim pemenangan dapat dimaknai sebagai upaya meraup suara kaum muda. Kesan yang sejauh ini tak begitu kuat hadir dalam sosok calon petahana.

"Jokowi-Ma'ruf kan memang tidak bisa menyaingi citra Prabowo-Sandiaga dalam hal ini," kata Pangi.

“Maka, figur seperti Erick ini cocok dengan keinginan milenial. Berprestasi, sukses, kaya, punya koneksi global, dan akrab dengan teknologi."

Penilaian sama diutarakan pengamat politik Universitas Pelita Harapan Emrus Sihombing yang menilai Erick bisa menjadi "jembatan" generasi antara pasangan Jokowi-Ma'ruf dan pemilih muda.

“Nilai positif lain adalah keberhasilan memimpin Asian Games," kata Emrus.

Tak hanya itu, posisi Erick yang independen dan tak terkait partai juga dianggap Emrus cukup menguntungkan Jokowi. Pasalnya, pengaruh partai politik peserta koalisi dapat ditekan.

"Ia dapat meminimalkan sengketa antarparpol," tambahnya.

Adapun Djoko Santoso, dinilai Pangi dapat menguntungkan pasangan Prabowo-Sandiaga dalam memecah dukungan suara dari militer.

"Ilmu strategi sebagai tentara juga akan bermanfaat dalam kerja memenangkan Prabowo-Sandiaga," terang Pangi.

Mengenai penerimaan Djoko yang juga anggota Gerindra oleh anggota koalisi lain, Pangi menilai ihwal tersebut akan cukup mudah didapat.

Ia menilik posisi Djoko yang pernah bekerja sama dengan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Dua jabatan tinggi di pengujung karir Djoko: Panglima TNI dan Kepala Staf Angkatan Darat, memang didapat saat SBY menjadi presiden.

"Posisi Beliau pas lah," pungkas Pangi.

Hal ini pun disampaikan Emrus, dengan menyebut ketua tim pemenangan sejatinya tidak begitu berpengaruh besar terhadap perolehan suara partai.

"Yang efektif itu posisi dalam mengasosiasikan diri dengan capres dan cawapres," pungkasnya.

Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan, dalam kesempatan terpisah juga telah mengatakan bahwa keberadaan Djoko Santoso dapat diterima partai koalisi lain, termasuk PAN.

"Semua sudah enggak keberatan," kata Zulkifli Hasan.

Komentar

Silakan memberikan komentar Anda dalam bentuk teks. Komentar akan mendapat persetujuan Moderator dan mungkin akan diedit disesuaikan dengan Ketentuan Penggunaan. BeritaBenar. Komentar tidak akan terlihat langsung pada waktu yang sama. BeritaBenar tidak bertanggung jawab terhadap isi komentar Anda. Dalam menulis komentar harap menghargai pandangan orang lain dan berdasarkan pada fakta.